Bone (Humas Wajo) - Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone menggelar wisuda/penamatan Santri Tahun 2022 untuk jenjang pendidikan Madrasah Aliyah serta Tahfidz Qur'an. Sebanyak 138 santri putra dan putri diwisuda pada acara ini.
Kegiatan tersebut digelar di sentosa ballroom Novena Hotel Watampone, Minggu pagi (26/6/22). dihadiri Ketua Yayasan Al-Ikhlas Anregurutta KH. Nasaruddin Umar, Wakil Bupati Bone Ambo Dalle, Ketua MUI Sulsel, Jajaran Forkopimda Kab. Bone, Kakan Kemenag Bone dan Kakan Kemenag Wajo H. Muhammad Yunus
Kehadiran Kakan Kemenag Wajo Muhammad Yunus pada wisuda tersebut, diundang sebagai Ketua Orang Tua Santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone
Wakil Bupati Bone, menyampaikan ucapan selamat Kepada santri yang telah diwisuda, dengan harapan Pontren Al-Ikhlas menjadi contoh bagi pesantren yang lain.
"Selamat kepada Ananda semua, suatu kebanggaan bagi kita dan masyarakat Bone salah satu Pondok Pesantren yang ada dibone merupakan yayasan Prof Nasaruddin yang juga selaku Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta" tuturnya
Kedepan kita ingin Bone jadi kota santri dan kota yang penuh dengan penghafal Al-qur'an. Saat ini ada 18 pondok pesantren yang ada di Bone dan sudah mencetak hafidz, tentu ini menandakan syiar Islam berkembang di Bone. Sambungnya
Sekali lagi selamat kepada Ananda semua utamanya selamat Kepada Al-Ikhlas, ini sebuah kebanggaan buat kita, buat Kab. Bone dan buat bangsa ini. Tutupnya
Ketua Yayasan Pesantren Al-Ikhlas Prof Nasaruddin sebut saat ini kurang lebih 100 Alumni santri Al-Ikhlas ada di Al-Azhar Kairo Mesir, nantinya kalau mereka pulang ke Indonesia kita akan tempatkan di Pondok Al-Ikhlas yang tersebar di Indonesia.
Yang kita cetak disini bukan hanya calon-calon ulama tapi juga calon pemimpin, satu-satunya Pondok Pesantren yang memberikan pelatihan khusus kepemimpinan. Insya Allah 14 Pondok Pesantren Al-Ikhlas akan hadir di Indonesia dan kedepan kita akan bangun Al-Ikhlas di Setiap Provinsi bahkan sampai di Amerika, Ini adalah cita-cita kami dan kami mohon cita mulia ini didoakan dan semoga ijbah oleh Allah. Ucap Nasaruddin
Menurutnya, Pondok Pesantren yang bermasa depan adalah pontren yang memiliki jaringan dan koneksi, sedangkan Pontren yang tidak memiliki koneksi jaringan akan menjadi Pontren yang dikenang. Tutupnya (jo)