Kegiatan KKMTs Gowa

Kakankemenag Gowa : P5-PPRA Ekspansi Moderasi Beragama

Kakankemenag saat menyampaikan sambutan

Barombong (Humas Gowa). P5-PPRA merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dan konsep Rahmatan Lil Alamin.

P5-PPRA Sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat. Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Aminuddin membuka Workshop Implementasi P5PPRA yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Tsnawiyah (KKMTs) Kabupaten Gowa di Aula Wisata Kampar, Rabu (7/2/2024).

Dalam sambutannya Aminuddin menyinggung hasil Rakernas dimana Menteri Agama RI, Gus Yaqut membahas Tujuh program prioritas Menag yang merupakan ekosistem moderasi beragama yang akan diekspansi.

"Program Moderasi Beragama akan ditingkatkan makanya ada kata ekspansi, kegiatan hari ini tidak lepas dengan moderasi beragama karna pelajar Pancasila sulit dicapai jika tidak moderat,” ungkap Aminuddin.

Ia juga menyampaikan pada Rakernas ASN Kementerian Agama diarahkan kedepan menjadi birokrat-birokrat atau pelayan-pelayan yang berdampak, artinya semua program yang dilakukan harus ada dampaknya dalam pengembangan.

Terkait kerangka kegiatan di Gowa, Kakankemenag mengharapkan pada semua pejabat diberikan keleluasaan berkegiatan yang memang berdampak. “Termasuk hari ini, kegiatan ini bisa berdampak dengan tujuan berkegiatan, yaitu berdampak kepada siswa secara khusus dan kepada masyarakat secara umum," jelasnya.

Tak lupa Aminuddin juga memberi pesan terkait acara besar yang akan dihadapi pada 14 Februari ini. “Meneguhkan politik kebangsaan bukan berarti kita diharapkan menjadi partisan atau menjadi politisi, tapi bagaimana bisa mengawal hal tersebut sebagai insan pendidik. Jadi politik jangan terus dibawa ke hal negatif, karena semua kebijakan adalah produk politik," tegasnya.

Menutup sambutannya, ia menegaskan bahwa sebagai seorang guru memang mempunyai tugas yang berat karna guru dituntut mendidik anak agar berkarakter, karna diatas ilmu ada etika, banyak yang berilmu tapi tidak beretika. "Oleh karenanya kita dituntut untuk mengantar anak-anak kita menjadi orang yang berilmu dan juga beretika,” tutup mantan penyuluh terbaik Sulsel itu.

Turut hadir pada kegiatan itu Ketua Komisi VIII, Ashabul Kahfi, Kasi Penmad, Muhammad Jamil, Pengawas Bina Madrasah tingkat MTs, Ketua KKM MTs,  para peserta yang terdiri dari Kepala Madrasah tingkat MTs.(Qq/OH)


Daerah LAINNYA