Makassar, Humas Makassar- Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, H. Irman menjadi pembicara utama dalam kegiatan Workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Kristen yang dilaksanakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, Rabu, 4 Oktober 2023.,
Kegiatan yang diselenggarakan oleh MGMP guru Pendidikan Agama Kristen TK-SMP ini bertujuan untuk membahas Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
Berbagai pihak hadir pada pelaksanaan workshop ini, termasuk Penyelenggara Kristen, Pengawas Pendidikan Agama Kristen, dan guru-guru Pendidikan Agama Kristen tingkat SMP.
Dalam materi yang disampaikan, Irman menyoroti peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam era digital yang berkembang pesat. Ia menekankan pentingnya beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terjadi saat ini.
Dirinya juga mengajak para guru untuk selalu belajar, mengingat siswa selalu mengalami perubahan setiap tahunnya. Anak-anak saat ini memiliki interaksi yang kuat dengan teknologi di rumah, dan hal ini juga perlu diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah.
"Sekarang perlu apa yang diajarkan melalui aplikasi, biarkan anak-anak belajar di rumah dan saat datang ke sekolah, tinggal menerapkan praktiknya," kata H.Irman
Lebih lanjut, mantan Kakan Kemenag Kab. Enrekang ini menyampaikan bahwa semakin banyak praktik agama dalam pembelajaran, semakin cepat karakter anak-anak terbentuk. Ia mengusulkan rasio pembelajaran yang lebih banyak praktik daripada teori, seperti 30% teori dan 70% praktik, untuk mempercepat pembentukan karakter.
Irman juga menekankan bahwa semakin banyak pembelajaran agama, semakin baik karakter anak-anak. Ia juga mendorong guru untuk memahami psikologi anak dan memotivasi mereka dengan kebahagiaan sebagai dasar pembelajaran.
"Sebelum mengajar, berikan motivasi kepada anak-anak, biarkan mereka bahagia, dan jadikan sekolah tempat kebahagiaan mereka," imbuhnya.
Dalam kesimpulannya, Irman menyampaikan pesan penting, yaitu agar semua guru menguasai teknologi, mengikuti perkembangan teknologi, dan lebih dari segalanya, memberikan pengalaman yang bahagia dan tidak membebani anak-anak di sekolah. Semoga panduan ini akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan agama Kristen di Kota Makassar.(imr)