Kemenag Maros

Kakankemenag Maros Harap Pokjaluh Sukseskan Program Revitalisasi KUA

Pengurus pengurus Pokjaluh Agama Kabupaten Maros, oleh Kakankemenag Maros, Muhammad.

Maros (Humas Maros)-Revitalisasi KUA yang merupakan program prioritas Kementerian Agama, diantaranya memiliki orientasi pelayanan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat, bukan hanya dokumentasi dan administrasi.

Hal ini pula yang ditekankan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros, Muhammad, kepada para Kepala KUA se-Kabupaten Maros yang hadir saat pengukuhan Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Kabupaten Maros di Grand Hall II, Grand Mall Maros.

“Revitalisasi KUA adalah inovasi kerja nyata yang akan dirasakan masyarakat. Idealnya, program ini menampilkan kantor KUA yang ramai, seperti kantor camat. Semua kebutuhan masyarakat bisa terlayani. Program revitalisasi ini harus kita sukseskan. Ini bukan hanya program kepala KUA, tapi elemen di bawahnya, termasuk penyuluh dan staf”, kata Kakankemenag Muhammad, Rabu (1/2/2023).

“Tanah-tanah wakaf diselesaikan. Saya minta kepada Kepala KUA, kalau bisa satu hari selesai, selesaikan. Ini adalah amal jariah. Kalau ada mau dikunjungi tanah wakaf hubungi penyuluhnya. Ke depan kalau tanah-tanah wakaf tidak selesai dengan tuntas, ahli waris bisa berebut di belakang. Ketika ada pewakif segera ditindaklanjuti, kalau ada yang masih mandek, secepatnya dituntaskan”.

Untuk mendukung program KUA sebagai pusat layanan keagamaan masyarakat, Kakankemenag Muhammad, mengharapkan peran aktif para penyuluh agama di KUA masing-masing.

Demi sinergitas kerja di KUA dalam menyukseskan program revitalisasi, Kepala Seksi Bimas Islam, Ramli, menegaskan bahwa atasan langsung penyuluh agama adalah Kepala KUA, “bukan Ketua Pokjaluh”. Maka menurutnya, penyuluh agama harus mendukung dan bersama-sama Kepala KUA menjalankan program kegiatan KUA.

“Terutama bagi penyuluh agama non-PNS, harus membuat objek binaan di masing-masing desa. Bisa kelompok pengajian atau TPA/TPQ. Bagi penyuluh fungsional, agar juga memberikan pembinaan kepada yang lain. Bekerjalah dengan baik, tetap berkoordinasi dengan Kepala KUA”.

Sementara Ketua Pokjaluh Agama Provinsi Sulsel, Usman Ahmad, menyampaikan arahan dari Kakanwil Kemenag Sulsel, terkait tahun digitalisasi. Dirinya berharap, penyuluh agama menjadi pelopor program digitalisasi.

Lebih lanjut, Usman Ahmad menyampaikan, bahwa para penyuluh agama, ketika hadir di tengah-tengah masyarakat, baiknya memberikan materi penyuluhan yang menyejukkan, bukan materi ceramah yang isinya ancaman dan hal-hal yang menakutkan. (Ulya)

 


Daerah LAINNYA