Maros (Humas Maros)-Sekarang, pelajaran menulis indah di madrasah atau sekolah tidak lagi diajarkan.
Hal ini dilontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros Muhammad, di hadapan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, saat Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dikemas dalam pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Terkait pernyataan ini, para guru mengiyakan pernyataan ini.
Perkembangan teknologi informasi, melalui komputer, layar tablet dan HP telah mengubah cara kita menulis. Terutama anak, yang sekarang hanya menyentuh dan menyubit layar HP.
“Anak-anak ke depan semakin jelek tulisan tangannya. Makanya, jangan sampai kemampuan tulisan tangan siswa ini hilang,” kata Kakankemenag Muhammad, Kamis (10/8/2023).
Padahal, beberapa ahli menyebutkan berlatih menulis bisa memberi manfaat tak langsung. Mereka menyebut pelajaran tulisan miring bisa mendorong kemampuan gerak otomatis. Gerakan ini artinya bisa menuntaskan suatu tugas dengan sempurna dan melakukannya tanpa berpikir. Sehingga, kapasitas mental untuk berpikir tidak tersita banyak dan bisa melakukan hal lain sambil menuntaskan tugas tersebut. Seperti saat seseorang mengemudi : setelah menyetir cukup lama, secara otomatis tanpa berpikir lagi bisa menginjak gas atau memutar setir.
Kakankemenag Muhammad, juga menyoroti penggunaan bahasa dan cara menulis, terutama di Medsos. “Biasa tulisan aku, ditulis aq. Bahasanya juga bahasa gaul,” sebutnya.
Dengan ini, dirinya mengajak para guru madrasah secara profesional melatih siswa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, dan tetap memperhatikan tulisan tangan siswa. (Ulya)