Bulukumba

Kakankemenag Perintahkan Pengawas Intensifkan Pembinaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan

Darmawati Amin Pengawas PAIS beri penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaaan di Ponpes Al-Mubarak.

Bulukumba, (Kemenag Bulukumba) -  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba, H. Muhammad Yunus meminta seluruh ASN Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba untuk menjadi pioner moderasi beragama dan wawasan Kebangsaan pada rapat koordinasi pimpinan jum’at pekan lalu.

Penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan terus digalakkan sebagai ikhtiar memperat persatuan bangsa ditengah maraknya informasi hoaks yang berisi konten kekerasan, intoleran, dan disintegrasi bangsa yang ada dimedia sosial.

Khusus kepada para pengawas madrasah dan pengawas PAIS, muatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan ini harus disampaikan tidak hanya kepada pendidik dan tenaga kependidikan tetapi juga menyentuh proses pembelajaran.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Pengawas lingkup Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba mengunjungi madrasah dan pondok pesantren di Kabupaten Bulukumba untuk memberi penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan. Awal pekan ini, para pengawas menjadi pembina apel di beberapa pondok pesantren, senin (10/10/22).

Seperti yang dilaksanakan oleh Darmawati Amin, Pengawas PAIS di PPS Binaannya, Pesantren Al-Mubarak. Di pesantren ini, ia menjadi pembina upacara yang dalam amanatnya mengajak seluruh stakeholder untuk memupuk dan meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air yang salah satunya melalui pelaksanaan upacara bendera.

“upacara harus menjadi tradisi untuk memupuk nasionalisme” tegasnya.

Pengawas PAIS lainnya seperti H. Muh Jamil dan Nurlaela juga mengikuti upacara di pesantren binaan masing-masing. Pengawas PAIS selain membina guru pada sekolah juga diberi tugas pengawasan akademik dan manajerial pengawas pendidikan agama Islam pada satuan pendidikan kesetaraan pada 7 pondok pesantren salafiyah di Kabupaten Bulukumba.

Ditempat lain, Ridwan, pengawas madrasah yang menjadi pembina upacara di pesantren Babul Khaer menyampaikan santri turut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia. Untuk itu, ia mengajak seluruh stakeholder pesantren menjaga NKRI dan menghargai kebhinnekaan.

“miniatur toleransi adalah dengan tidak saling membully secara verbal maupun non verbal. Jiwa persaudaraan diantara santri harus dipupuk sejak dini karena pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang majemuk dari berbagai latar belakang” terangnya.


Daerah LAINNYA