Sinjai (Humas Sinjai) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sinjai merayakan maulid Nabi Muhammad SAW, yang dihadiri oleh Keluarga besar lingkungan Kantor Kemenag Sinjai, Kamis (25/11/2021).
Kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di di Gedung Pertemuan Sinjai ini mengangkat tema “Dengan Memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW Kita Tanamkan Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Sehari-hariâ€.
Kepala Kantor Kemenag Sinjai H. Masykur mengatakan bahwa melalui tema tersebut diharapkan semangat membangun masyarakat moderasi bisa terwujud melalui akhlak seperi yang ditampilkan oleh Rasulullah SAW di zamannya.
“Kita berharap para ASN Kemenag dan masyarakat Sinjai ikut mendorong terwujudnya moderasi dan toleransi dalam beragama termasuk nilai-nilai teladan yang ada dalam diri Rasulullah SAW dapat dimanifestasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, †tutur Masykur
Sementara itu, Wakil Bupati Sinjai Hj. A. Kartini Ottong hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momentum spiritual bagi kita semua dalam merenungkan keteladanan Nabi Muhammad SAW.
“Untuk itu pada kesempatan yang baik ini, saya atas nama Pemkab Sinjai mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk menginplementasikan keteladanan Rasulullah dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk membangun daerah untuk kemaslahatan masyarakat Sinjai,†ujarnya.
Wakil Bupati juga mengingatkan kepada kita semua bahwa salah satu bentuk keteladanan Rasulullah SAW yang penting untuk diimplementasikan adalah menciptakan kondisi masyarakat yang toleran, tentram damai dan penuh kebersamaan.
Dimana sebelumbelumnya Kakanwil Kemenag Sulsel dan hal ini di wakili oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kemenag Propinsi Sulsel H. Muhammad Tonang mengatakan bahwa Moderasi beragama bukan hal yang absurd yang tidak bisa diukur.
Keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat Indonesia dapat terlihat dari tingginya indikator yang selaras dan saling bertautan,Katanya
Menurut Kabid Urais bahwa Indikator yang Pertama, toleransi, yaitu sikap dan perilaku seseorang yang menerima, menghargai keberadaan orang lain, termasuk hak untuk berkeyakinan dan mengekspresikan keyakinan agama
Indikator kedua dalam moderasi agama, menurutnya yakni anti kekerasan.
“Kedua, anti kekerasan. Tidak membenarkan tindakan kekerasan, termasuk penggunaan cara-cara kekerasan atas nama agama untuk melakukan perubahan,â€
Indikator ketiga dalam moderasi agama, yakni komitmen kebangsaan, menerima Pancasila sebagai ideologi negara, Undang Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pilihan bentuk negara Akhir Sambutan Tonang,
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kemenag Propinsi Sulsel H. Muhammad Tonang, Wakil Ketua 2 DPRD Sinjai Mappahakkang, para Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD, Kepala OPD, Tokoh Agama dan beberapa ormas islam yang ada di Sinjai