KAKANKEMENAG WAJO : HALAL BI HALAL = 3 S

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo Bapak DR. H.M. Arsyad AT, M.Ag membawakan hikmah Halal bi Halal dengan mengangkat tema sentral “Marajut Ukhuwah Islamiyah dalam Bingkai Hubungan Persaudaraan dan Rasa Kekeluargaan menuju Insan Kamil” di Masjid Syuhada Tarumpakkae Desa Liu Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo yang digelar oleh Remaja Masjid, Pengurus Masjid, Majelis Ta’lim Syuhada, MDA DDI Tarumpakkae dan Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Ikatan Santri Pondok Pesantren As’adiyah (ISPA) Kecamatan Majauleng.  (28/07/2017).

Kegiatan ini berlangsug dengan khidmat yang dihadiri oleh jajaran Muspika Kec. Majauleng, segenap tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidik, tokoh wanita dan pemuda se Kecamatan Majauleng beserta jajaran pengurus Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Ikatan Santri Pondok Pesantren As’adiyah (ISPA) Kecamatan Majauleng dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Santri Pondok Pesantren As’adiyah (ISPA) Kabupaten Wajo dengan estimasi sekitar 200an audience.

Ilham Jabbar selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Santri Pondok Pesantren As’adiyah (ISPA) Kabupaten Wajo dalam laporannya mengatakan bahwa ini adalah kegiatan yang pertama kalinya diadakan dan meriah berkat antusiasme segenap masyarakat se Desa Liu dalam semangat syiar Islam dibuktikan dengan terbentuknya dan aktifnya kegiatan majelis keagamaan mulai dari kelompok anak-anak, remaja dan orang dewasa dalam bentuk perayaan hari besar Islam, pengajian dan ta’lim-ta’lim, jelas Ketua Umum DPP ISPA Wajo.

H.M. Arsyad AT dalam tausiahnya mengurai detail dan lugas tentang makna Halal bi Halal itu sendiri. “Halal bi Halal itu adalah 3 S, 1. Senyum: berarti menunjukkan keramahan dan penuh persahabatan; 2. Salam: berarti senantiasa menebar kedamaian dan didalamnya mengandung do’a keselamatan buat semuanya dan yang ke 3. Sapa: yang menunjukkan terjalinnya selalu komunikasi yang baik antar sesama. Apabila ketiga hal tersebut dijaga dengan baik dan senantiasa diamalkan maka konflik horizontal dapat diminimalisir sedini mugkin”, jelas Kakankemenag Wajo.

“Perbaiki Hablun minallah sebagi interaksi vertikal dalam dimensi Ibadah agar senantiasa mendapat Ridha dan Rahmat dari Allah swt, begitupun Hablun minannaas sebagai interaksi horizontal dalam dimensi Muamalah agar senantiasa terjalin ukhuwah antar sesama manusia sehingga diperoleh Halal bi Halal setiap saat. Ambillah hak kita dan jangan pernah mengambil hak orang lain maka kedamaian dan keselamatan akan senantiasa mengiringi langkah kita semua”, wejangan H.M. Arsyad AT.

Diakhir acara ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Majauleng Bapak Ustadz KM. Sayuti Gaffar (hmz)


Daerah LAINNYA