KakanKemenag: Wujudkan Pilkada Damai dengan Toleransi Beragama

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Sinjai(Inmas Sinjai)- Manusia merupakan makhluk individu sekaligus juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia diwajibkan mampu berinteraksi dengan individu / manusia lain dalam rangka memenuhi kebutuhan. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda dengannya salah satunya adalah perbedaan kepercayaan / agama dan munculnya paham radikalisme.

Yang perlu ditekankan adalah segala bentuk provokasi perlu ditelaah lagi, jangan sampai masyarakat mudah tersulut emosi. Terlebih jika  hanya ikut-ikutan dan sebenarnya kurang mengerti akan duduk permasalahan yang sedang terjadi. Masyarakat sudah saatnya untuk cerdas dalam bersikap sehingga tidak mudah dihasut dengan beritahoax yang memanas-manasi sebuah kejadian. Jangan sampai kita mudah digiring ke jurang perpecahan.

Demikian sekelumit uraian  Kakan Kemenag Kab. Sinjai, H. Abd. Hafid dihadapan puluhan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Se-Kabupaten Sinjai saat didaulat  sebagai narasumber pada acara Focus Group Discussion (FGD), yang digelar Kepolisian Resort (Polres) Sinjai di Aula Hotel Grand Rofina Jalan Jenderal Soedirman. Kamis, (12/4/2018).

Lebih lanjut dikatakan, dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan agama atau ras. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian.

Olehnya itu Hafid mengajak masyarakat Kab. Sinjai menjaga persatuan dan kesatuan, tidak memiliki niat untuk saling menyakiti demi wujudkan daerah yang damai, berbudaya dan menjunjung toleransi. “ Mari kita wujudkan Pilkada damai dan toleransi beragama dan bersama –sama menangkal paham radikalisme, mudah – mudahan Pilkada Kabupaten Sinjai aman dan damai,” harap Hafid.

Terkait paham radikalisme, Kakankemenag mengakui pihaknya telah menerjunkan penyuluh Agama Islam yang ada pada sembilan (9) kecamatan untuk terus mendeteksi dan memberantas paham radikalis dan memberikan pembinaan kepada masyarakat.”Semoga dengan keberadaan penyuluh lingkup Kemenag dengan memperbanyuak intensitas kegiatan pengajian, sosial serta hal positif lainnya  sehingga dapat menjaga kondiis tetap aman, kunci Hafid. (fat)   

                                                        


Daerah LAINNYA