Watampone, (Humas Bone) -
Balai Pendidikan dan Latihan Keagamaan (BDK) Makassar sejak tanggal 5-16 April
2021 menggelar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Revolusi Mental bagi Guru dan
Tenaga Tekhnis Kementerian Agama. Sebanyak 30 peserta dari berbagai latar
profesi dan daerah yang berbeda, berhasil lolos dan ikut pembelajaran daring
via zoom selama 10 hari. Kegiatan akan ditutup oleh Kepala Puslitbang Bimas dan
Layanan Keagamaan Kemenag RI siang nanti, Jumat (16/4/21).
Guru MAN 2 Bone, Muh. Zahruddin.H
adalah satu dari sekian puluh peserta yang ikut dalam Diklat Revolusi Mental.
Zahruddin mengaku memiliki banyak cerita dari PJJ tersebut, “pengalaman belajar
online pertama dan melelahkan. Kami diajak untuk merubah pola pikir dan kerja
menjadi lebih berintegritas dan membangun semangat kolaborasi di lingkungan
Madrasah,†ujarnya.
Lanjutnya, “Panitia dan
Widyaiswara (pemateri) juga bekerja sangat profesional, kami diwajibkan patuh
dengan aturan yang cukup ketat, salah satunya adalah kamera saat pembelajaran
harus selalu dihidupkan, harus ijin ketika mau ke toilet dan tugas harus
diselesaikan tepat waktu. Bikin saya Kapok sih, tapi sangat membantu merubah
kebiasaan saya yang tidak lazim seperti dulu,†ucapnya dengan senyum.
Kepala MAN 2 Bone,
Drs. H. Muslimin, MM sangat mendukung Program Kerja BDK Makassar yang materi
pelatihannya sudah menyisir untuk menata cara pandang lama dan kurang updatenya
seseorang dalam bekerja. “banyak diantara kita generasi kolonial belum bisa
beradaptasi dengan era milenial. Perubahan jaman sangat menuntut kita untuk
bisa menyesuaikan diri. Era digital memaksa kita untuk kembali belajar,
membaharukan kemampuan dan cara pandang yang semakin hari semakin berkembangâ€,
ujarnya.
Revolusi Mental adalah program
yang dicanangkan sejak masa Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Periode Kedua
Jokowi-Maruf Amin, Revolusi Mental tetap menjadi Nawa Cita Presiden Joko Widodo
guna merubah cara pandang, cara pikir, pola kerja dan sikap serta perilaku
pelayan masyarakat sipil Indonesia. (ayyub/ahdi)