Kemenag Maros Gelar Raker Penyusunan Program 2019

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Maros, Kemenag Maros) - Rapat Kerja (Raker) penyusunan Anggaran Kementerian Agama Maros Tahun 2019 berlangsung hari ini, Rabu 21/03 di Aula Kemenag lama, Jl. Jenderal Sudirman No. 20 Maros. Raker yang dimulai pukul 08.30 wita ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Kakanwil Kemenag Sulsel, Kabag TU Kanwil, Kabag Perencana dan Kakan Kemenag Maros.

Raker tahun ini dihadiri sekitar 100 peserta terdiri dari kasubag TU, seluruh kepala seksi, penyelenggara syariah, para kepala KUA, Kepala Madrasah Negeri, Pokjahulu, Pokjaluh dan Pokjawas, serta Ibu Darma Wanita Persatuan Kemenag Maros. Raker ini bertujuan untuk mewujudkan anggaran berbasis kinerja yang efektif dan efesien sesuai dengan standar penyusunan anggaran dan tertuang dalam RKA-KL tahun 2019.

Kakan Kemenag Maros Drs.H. Syamsuddin, M.Ag yang membuka acara sekaligus sebagai narasumber mengingatkan nilai strategis raker ini, sehingga dirinya mendorong semua unsur di Kemenag dilibatkan dan berkontribusi melahirkan program yang progresif dan inovatif, kaya dengan perubahan ke arah yang lebih positif. Karena itulah menurut Kakan Kemenag Maros, Raker tahun ini menghadirkan sekitar 100 peserta, lebih banyak dari tahun lalu meskipun anggaran hanya untuk 30 orang.

Pada saat pemaparan materi, Drs.H. Syamsuddin, M.Ag menyampaikan kebijakan umum tentang pendidikan dan pelayanan haji. Pendidikan menurutnya, saat ini ada visi baru dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yakni "Wajah Baru Pendidikan Islam, Inovatif dan Kompetitif". Tahun 2019, arah pendidikan adalah pendidikan karakter dan peningkatan mutu. Bukan hanya siswa yang dituntut, tetapi juga guru guru melalui MGMP. Meskipun demikian, terdapat kendala dilapangan dalam menggerakkan kegiatan MGMP. "Ada usulan, Dana untuk kegiatan MGMP katanya patungan. Tetapi Guru-guru kita 90% masih honor. Ini satu kendala", Jelasnya. Sementara untuk pelayanan haji, Kakan Kemenag Maros menjelaskan 3 tugas Kemenag yakni pembimbingan, pembinaan dan perlindungan. Beberapa kebijakannya tahun 2017 lalu seperti pelunasan pembayaran dijemput oleh petugas bank adalah dalam rangka melindungi calon jamaah haji dari biaya tinggi dan dari pihak pihak yang ingin mengambil untung.

Sementara itu, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel Drs.H. Abdul Wahid, SH, MH yang membawakan materi "Evaluasi Pelaksanaan Program 2017 dan Strategi Penyusunan Program 2019" meminta kepada peserta agar rumusan program mengaca apakah sudah mewujudkan visi misi Kemenag. Kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan program sudah harus diminimalisir. "Saya sangat mengapresiasi kegiatan penyuluh yang terjun langsung di desa-desa terpencil. Untuk tahun depan, rancang kegiatannya, susun anggarannya , berapa transportasi untuk sampai ke desa terpencil itu, berapa kebutuhan makan dengan dapur umum. Saya minta dianggarkan", jelasnya ketika memaparkan bagaimana kegiatan adalah hasil dari perencanaan. Dalam sesi diskusi, peserta rapat Kerja ini dibagi dalam dua komisi yakni komisi pendidikan dan komisi agama. Pada forum komisi inilah diharapkan bisa lahir program program untuk mencapai visi Kemenag dengan tetap merujuk kepada materi yang sudah disampaikan oleh narasumber.

Diakhir sesi, Kakanwil Kemenag Sulsel Dr.H. Abdul Wahid Tahir, M.Ag menyempatkan diri hadir menyapa peserta ditengah padatnya jadwal. Kakanwil memaparkan tujuan digelarnya raker adalah untuk mereview dan mengevaluasi dipa tahun 2018 antara lain kegiatan yang memihak kepada masyarakat dan umat yang directive langsung oleh kemenag, menyusun program kegiatan DIPA tahun 2019 yang strategis dan merespon tuntutan zaman menyamakan persepsi. tentang visi misi Kementerian Agama, menyusun program khusus nilai-nilai budaya kerja Kemenag. (dlf/arf)


Daerah LAINNYA