Kemenag Maros

Kemenag Maros Lawan Stunting dengan Kolaborasi, Bantuan, dan Pendampingan ‘Bapak Asuh'

Kakankemenag Maros Muhammad, saat menyerahkan bantuan kepada anak terdampak stunting.

Maros (Humas Maros)-Selain problem daerah, stunting juga merupakan isu nasional soal kesehatan dan tumbuh kembang anak. Terkait hal ini, Kemenag Maros bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk KB) Kabupaten Maros dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maros menjalin kerja sama, bersama-sama melawan stunting.

Bentuknya, berita acara kerja sama tertanggal 6 Maret 2023 tentang kesepahaman bersama dalam pendampingan, konseling, dan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya pencegahan stunting dari hulu di Kabupaten Maros. Masing-masing: Husair sebagai Kepala DP3A Dalduk KB, Muhammad Yunus Kepala Dinkes, dan Kepala Kantor Kemenag Maros Muhammad, membubuhkan tanda tangan di atas materai.

Pasca penandatanganan ini, Selasa (11/4/2023) Kemenag Maros melalui Seksi Bimas Islam bergerak cepat: turun langsung mendistribusikan bantuan kepada keluarga rentan atau anak terdampak stunting. Masing-masing lima keluarga: di dua kelurahan di Kecamatan Bantimurung, dua desa di Kecamatan Tanralili, dan juga dua desa di Kecamatan Mandai.

Bersama Kepala DP3A Dalduk KB, Kepala Dinkes, Camat, Kepala KUA serta kepala desa/lurah setempat, Kepala Kantor Kemenag Maros Muhammad menyerahkan bantuan secara simbolis di empat titik. Ada yang diserahkan di rumah warga rentan/terdampak stunting, ada pula bantuan yang diserahkan di kantor desa setempat.

Kepala Kantor Kemenag Muhammad, dalam sambutannya menyampaikan bahwa bantuan dan pendampingan sebagaimana ‘Bapak Asuh'. Selain bantuan materiil, Ia juga menyampaikan bahwa penyuluh agama akan selalu siap memberikan dampingan pemahaman keagamaan.

“Sampaikan kepada para penyuluh agama jika ada yang dibutuhkan, baik untuk anaknya maupun untuk Ibu atau Bapaknya. Jika membutuhkan bantuan seperti Al-Qur’an, sajadah dan mukena. Dan mereka juga akan membantu untuk pembinaan rohaniah Bapak Ibu”.

Berdasarkan keterangan Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Maros Ramli sebelumnya, tahap awal kegiatan menyasar dua kelurahan dan empat desa di tiga kecamatan.

“Kami akan menggerakkan dua penyuluh agama di masing-masing kecamatan. Tugasnya melakukan pendampingan langsung di keluarga rentan atau terdampak stunting. Lima keluarga masing-masing desa/kelurahan dan dipilih berdasarkan tingkat kerentanan”, jelas Ramli, Kamis (6/4/2023) lalu.

“Bukan hanya datang menyerahkan bantuan kemudian pulang, tetapi kedua penyuluh ini akan datang dengan membawa bahan makanan, kemudian memasakkan keluarga terkait”.

“Karena penyuluh yang ditugaskan nanti laki-laki dan perempuan, maka penyuluh perempuan memasak sembari bercengkerama, memberikan edukasi kepada pihak perempuan dalam keluarga. Pun begitu penyuluh laki-laki, juga akan memberikan pencerahan kepada kepala keluarganya”, sambungnya.

Kemudian saat penyerahan bantuan, Kasi Bimas Ramli menyampaikan bahwa para penyuluh agama sangat bersemangat dalam melakukan tugas pendampingan. “Mereka akan berusaha memberikan yanh terbaik”.

“Selanjutnya akan dilakukan evaluasi setelah pendampingan ini berjalan selama 3 bulan. Semoga anak yang menjadi sasaran program ini dapat keluar dari data stunting. Dan Bapak Ibunya juga sudah bisa fasih mengaji dan istiqomah melaksanakan shalat,” harapnya. (Ulya)

 


Daerah LAINNYA