Maros, (Humas Kemenag) - Kepala Kantor (Kakan) Kementerian Agama (Kemenag) Maros H. Muhammad Tonang, S.Ag, M.Ag, Selasa (14/7/2020) mengikuti Expose Index Desa Membangun (IDM) Kabupaten Maros Tahun 2020, yang digelar Bappeda Maros di ruang rapat Bappeda.
Expose IDM dihadiri pejabat lainnya dari instansi terkait antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Maros, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Diskominfo, BPBD, PU dan Penataan Ruang, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup serta tim ahli presentasi dari IDM.
Kepada Bappeda Maros menyebut expose ini berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diexpose sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa.
Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam index desa membangun. Menurut Kepala Bappeda, beberapa sektor untuk pembangunan desa di Kabupaten Maros sudah berjalan seperti pencairan dana desa mengharuskan setiap desa menyertakan data stunting untuk kesehatan anak dan program iklim dari Dinas Lingkungan Hidup.
Dalam kesempatan tersebut, Kakan Kemenag Maros memaparkan peran Kemenag Maros turut membangun desa melalui seksi Bimas Islam. Salah satunya adalah program Bimas Islam melakukan pembinaan keagamaan desa terluar di beberapa kecamatan diantaranya, Cenrana dan Tompobulu.
Lebih lanjut Kakan Kemenag menyoroti masih terdapat praktek nikah di desa yang belum mengikuti aturan standar protap dari KUA seperti di Desa Bonto Somba Kec. Tompobulu. Karena itu Kemenag Maros secara berkelanjutan dalam beberapa tahun ini membina desa melalui tenaga penghulu dan penyuluh agama baik PNS maupun Non PNS.
Tim ahli IDM yang menyampaikan presentase terdiri dari tenaga ahli bidang infrasutruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif dan pelayanan sosial dasar.
Dalam paparannya, index desa membangun ini mengukur aspek indeks pembangunan desa yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan dan ketahanan ekonomi.
Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.
Data IDM menunjukkan bahwa di Kabupaten Maros terdapat 80 desa, 69 desa masuk kategori desa berkembang (86%), 8 desa kategori maju (10%) dan 3 desa masuk kategori desa tertinggal atau sekitar 4%. Ke 3 desa tertinggal ini semuanya berada di Kecamatan Tompobulu Maros.