Kemenag Maros Wisuda 159 Santri Binaan Penyuluh Agama 3 Kecamatan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Maros, (Humas Maros) – Sebanyak 159 Santri Binaan Penyuluh Agama Kementerian Agama Kab. Maros mengikuti Wisuda Santri di Hall B Grand Mall Maros, Rabu (28/10/2020). Wisuda ini dihadiri Bupati Maros yang diwakili Asisten I, perwakilan DPRD Kab. Maros, Kakan Kemenag Maros H.Muhammad Tonang, S.Ag, M.Ag, Kasubag TU Kemenag, Ketua MUI, Ketua Baznas, Kepala KUA Mallawa, Kepala KUA Moncongloe dan Kepala KUA Marusu serta wali para santri.

Santri yang diwisuda ini merupakan binaan penyuluh agama dan guru mengaji dari tiga kecamatan yaitu Kec. Mallawa, Kec. Moncongloe dan Kec. Marusu. Para santri telah mengikuti pembinaan dasar di TPA/TPQ masing-masing. Sebelumnya, telah dilakukan tes hafalan Al Quran, bacaan dan penulisan oleh penyuluh agama dan guru mengaji. Umur para santri bervariasi antara 4 sampai 7 tahun.

Jumlah keseluruhan santri TPA/TPQ binaan penyuluh agama Kemenag Maros yang akan diwisuda tahun ini mencapai 1000 orang lebih. Namun pelaksanaan wisuda santri dibagi beberapa kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Sebelumnya wisuda santri juga telah digelar di KUA Kec. Cenrana gabung santri KUA Camba dan di KUA Kec. Mandai gabung santri Kec. Tanralili.

Kakan Kemenag Maros H. Muhammad Tonang, S.Ag., M.Ag., menyampaikan selamat kepada para santri yang telah diwisuda. Apresiasi  juga disampaikan kepada penyuluh agama dan guru agama TPA/TPQ yang telah bekerja keras mendidik para santri. Wisuda ini merupakan bukti peran Kemenag dalam bidang pendidikan.

Muhammad Tonang menyebut jumlah lembaga TPQ di Kabupaten Maros mencapai 300 lembaga, sementara madrasah diniyah takmiliyah atau sekolah sore/ahad mencapai 50 dan rumah tahfizh juga tumbuh yang angkanya mencapai puluhan.

Karena itu, Muhammad Tonang mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam pembinaan keagamaan masyarakat. Lembaga keagaamaan yang tersebar di Kab. Maros “Lembaga keagamaan yang tersebar di Maros ini jumlahnya cukup banyak. Tidak bisa kita melakukan sepenuhnya  tanpa bantuan dari pihak terkait. Untuk itu saya mengajak kerja sama semua pihak, disini ada Pemkab, MUI dan Baznas, bagaimana kita membina lembaga keagamaan di Maros ini”, harapnya. (dlf/hms)


Daerah LAINNYA