Kemenag Parepare Gelar Dialog Lintas Agama dengan Berbagai Kalangan dan Profesi

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Menciptakan suatu kondisi aman dan rukun terlebih kerukunan antar umat beragama merupakan kewajiban semua pihak.

Berdasarkan hal tersebut, maka berbagai kalangan masyarakat perlu diberikan pemahaman terkait aturan-aturan yang dapat dijadikan dasar untuk mencapai kerukunan umat beragama di lingkungan masing-masing.

Kantor Kementerian Agama Kota Parepare menggelar Dialog Lintas Agama dengan Berbagai Kalangan Masyarakat dan Profesi, berlangsung sehari di Bukit Kenari Hotel dan Restaurant jl. Jenderal Sudirman Kota Parepare, Selasa (25/6/2019).

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), H. Anwar Abu Bakar dan dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Parepare, Kepala Subbagian Tata Usaha (TU), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Parepare, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Parepare.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dengan berbagai kalangan masyarakat dan profesi yang ada di kota Parepare.

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah: untuk memberikan informasi kepada khalayak masyarakat melalui organisasi dan lembaga Keagamaan tentang dasar hokum dan undang-undang yang mengatur dalam pencapaian Kerukunan Umat Beragama dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, membentuk masyarakat yang harmonis dengan semangat moderasi beragama dalam bingkai NKRI, serta menanamkan sejak dini nilai-nilai pluralitas dalam keberagaman Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kepala Kantor Kemenag Parepare, H. Abdul Gaffar mengawali sambutannya dengan melaporkan bahwa kerukunan umar beragama di Kota Parepare mencapai 98% berkat kerjasama semua unsur.

“Perlu saya saya laporkan bahwa bahwa kerukunan umat beragama di Kota Parepare luar biasa karena mencapai 98%. Hal tersebut berkat kerjasama semua unsur, semua agama dalam merawat keberagaman ini”, ungkapnya.

Ia juga menambahkan jika keberagaman merupakan sunnatullah yang harus dirawat dan dijaga. “ Keberagaman merupakan sunnatullah yang sudah ada sejak dunia ini ada, Cuma di sinilah kita dituntut untuk membiasakan diri dengan perbedaan dengan senantiaa menjaga dan merawat kebersamaan dan keberagaman kita”, jelas H. Abdul Gaffar.

Terakhir, ia mengajak semua unsur untuk bersama-sama menjaga kerukunan umat beragama demi terciptanya kondisi aman dan damai.” Marilah kita secara bersam-sama merajut kebersamaan ini, serta untuk senantiasa menjaga kerukunan umat beragama di komunitas masing-masing”, pintanya.(win)


Daerah LAINNYA