Parigi (Humas Gowa). Menghalalkan yang diharamkan, sebuah kalimat yang tidak asing di telinga masyarakat. Pikiran masyarakat biasanya langsung tertuju pada sosok penghulu sebagai dalang utama dibalik peristiwa nan sakral itu. Inilah profesi yang sangat mulia dan teramat besar pahalanya.
Di tangan penghulu sesuatu yang dianggap kotor menjadi suci, hal maksiat menjadi ibadah dan hal-hal yang sebelumnya dinilai dosa menjadi amal shaleh. "Karenanya, wahai ladies and gentleman ayo resmikan hubungan kalian di KUA setempat," demikian sepenggal kalimat yang diucapkan Solihin, Kepala KUA Parigi itu ketika memulai khutbah nikahnya.
"Jangan menunggu kaya baru menikah karena pernikahan adalah tempat dilimpahkannya rezeki," tukas Solihin, Jumat (10/2/2023) di hadapan warga Manimbahoi.
Menurutnya, banyak hikmah yang terkandung dari sebuah pernikahan, salah satunya adalah nikmat. Pernikahan sesungguhnya adalah sebuah nikmat yang besar. "Mulai dari akad nikah, malam pertama hingga keseluruhan masa berkeluarga adalah nikmat," sambung Kepala KUA.
Ada pepatah mengatakan: "Asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga" artinya jodoh seseorang bisa saja berasal dari tempat yang jauh, tetapi bertemu juga.
Ini terbukti karena pihak mempelai pria berasal dari Kec. Sentani, Papua sedangkan mempelai wanita berasal dari Kec. Parigi, Gowa, Sulsel. "Takdir Tuhan yang mempersatukan kalian berdua, Nurul Khairat dan pujaan hatinya bernama Nurhidayah. Selamat atas pernikahan kalian berdua," imbuh Solihin.(Sol/OH)
Daerah
Kegiatan KUA Parigi
Kepala KUA Parigi: Jangan Tunggu Kaya Baru Nikah
- Jumat, 10 Februari 2023 | 12:00 WIB