Bajeng (Humas Gowa). Kepala Madrasah Aliyah se_kabupaten Gowa melakukan pertemuan KKM di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung, Kamis (16 Juni 2022). Dihadiri Sekjen Pokjawas Kemenag RI, Syamsuddin Rasyid dan ketua Pokjawas Kab.Gowa Saifuddin Hanafi.

Pertemuan KKM yang bertema Sosialisasi Kurikulum Merdeka tersebut, dibuat dalam suasana santai bertajuk NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam). Kegiatan dibuka secara resmi oleh ketua KKM MA Gowa, Sofyan Jukni kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Pokjawas serta  sosialisasi Kurikulum Merdeka.

Tampil sebagai pemateri untuk sosialisasi Kurikulum baru, Dr. Rudy Mansyur  dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Selatan.

Dalam pemaparannya Dr. Rudi menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka, merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dimana konten akan lebih optimal supaya peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

"Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik," jelas Rudi.

Terkait anggapan kurikulum merdeka diimplementasikan secara terburu-buru dan terkesan bahwa ganti menteri ganti kurikulum, menurut Widyaswara di LPMP tersebut, anggapan ini tidak terlalu benar. Karena faktanya perubahan kurikulum tersebut melambat. Mulai dari KBK (2003), KTSP (2005),. K-13 (2017) dan Kurikulum Merdeka (2024).

Kurikulum merdeka secara efektif akan berlaku secara nasional pada tahun 2024. Saat ini sekolah masih diperbolehkan menggunakan K-13, kurikulum darurat ataupun kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka, siswa boleh memilih pembelajaran yang akan mereka ikuti, meskipun mata pelajarannya sudah ditentukan.(ridz/OH)