Pangkajene (Humas Pangkep) – Stunting masih menjadi persoalan serius pada anak di Indonesia hingga saat ini. Pemerintah telah menetapkan tumbuh kembang anak usia dini atau stunting sebagai program prioritas yang perlu dicegah dan ditangani mengingat dampaknya yang berkepanjangan sehingga diperlukan intervensi berkelanjutan dalam pencegahan dan penurunannya di Indonesia.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kab. Pangkep, Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Kab. Pangkep juga ikut berperan menjadi orang tua asuh sebagai wujud kepedulian dalam membantu program pemerintah.
Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kab. Pangkep, DWP Kemenag Pangkep mengadakan pertemuan rutin bulanan. Kegiatan tersebut selain menjadi ajang silaturahmi juga sebagai wadah bersosialisasi dalam pemberian informasi dan edukasi. Jum'at, 15/11/2024.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DWP Kemenag Pangkep Aruji Winarni Nur Halik didampingi oleh Sekretaris dan Bendahara DWP serta para anggota DWP Kemenag Pangkep.
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenag Pangkep Aruji Winarni dalam arahannya menyampaikan, “Pencegahan stunting ini memerlukan keterlibatan dan peran serta seluruh elemen, baik individu, kelompok, maupun komunitas keagamaan seperti DWP Kemenag.” Dalam hal ini, DWP Kemenag sebagai wanita–wanita kuat dan tangguh dinilai memiliki potensi besar bagi sosialisasi pencegahan stunting ini,” katanya.
Aruji mengajak dan memohon dukungan anggota DWP untuk bergerak bersama-sama melawan stunting, “Saya berharap seluruh pengurus dan anggota DWP dapat turut bergerak aktif dalam menyuarakan, mensosialisasikan, dan mempraktekkan upaya-upaya pencegahan stunting dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Aruji.
Aruji menjabarkan strategi–strategi seputar pencegahan stunting yang dapat disampaikan oleh anggotanya pada keluarga dan masyarakat. Pertama, sebut Aruji, ajakan hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, termasuk di dalamnya tidak membuang air sembarangan.
Yang kedua, sambungnya, adalah ajakan mengonsumsi makanan bergizi, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi berusia 2 tahun. “Asupan gizi yang baik menjadi kunci pertumbuhan dan perkembangan agar anak terhindar dari stunting,” tuturnya.
Aruji berharap melalui sosialisasi dari para ibu DWP kemenag Pangkep nantinya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap stunting kian meningkat, demi terwujudnya cita-cita mencetak generasi muda bangsa yang sehat, cerdas, unggul, dan berdaya saing. “Mari kita lepaskan ego masing-masing untuk keluarga yang sejahtera dan menciptakan generasi berkualitas,” tutupnya.
Usai pertemuan bulanan DWP, Ketua DWP Aruji beserta anggota DWP Kemenag Pangkep bertandang ke Kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kab. Pangkep dan disambut oleh Kepala Bidang KB dan Ketahanan Kesejahteraan Keluarga H. Imanuddin Taqwa bersama kabid kepegawian DP2KBP3A Vivi Indriani.
Di Kantor DP2KBP3A, Aruji Winarni memberikan bantuan berupa beberapa rak telur kepada pihak Kantor DP2KBP3A dan diterima oleh Kepala Bidang KB dan Ketahanan Kesejahteraan Keluarga H. Imanuddin Taqwa untuk selanjutnya dapat disalurkan kepada anak yang berpotensi stunting . Upaya ini dilakukan agar dapat menunjang penurunan stunting di Kab. Pangkep dengan menkomsumsi makanan bergizi. (A J L)