Maros (Humas Maros)-Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros H. Muhammad, menjadi khatib Shalat Idul Fitri di Lapangan Pallantikang, Kompleks Kantor Bupati Maros.
Dalam khutbahnya, Kakankemenag Muhammad berpesan untuk terus menjaga silaturahmi dan persaudaraan di tengah perbedaan dan laju pertumbuhan media sosial.
“Mari kita perkuat persaudaraan dengan silaturahmi. Ini harus selalu dipertahankan, tidak ada alasan untuk tidak terus menjaganyas. Dan media, terutama media sosial seharusnya dimanfaatkan untuk hal-hal positif, untuk silaturahmi dan memperkuat persaudaraan,” ucap Muhammad, Sabtu (22/4/2023).
“Meskipun, terkadang malah terbalik, media sosial menjadi ajang penyebaran hoaks dan fitnah. Sehingga muncul golongan orang yang merasa paling benar sendiri, menyalahkan paham keagamaan yang lain. Hal inilah menjadi bibit sifat intoleran dan memunculkan paham radikal nan ekstrem. Dan tentu ini, tidak ada ajaran yang membenarkan itu semua. Maka, dengan silaturahmi akan mempertemukan perbedaan, mengurai itu semua menjadi sebuah persaudaraan”.
“Madrasah Ramadhan, idealnya menjadikan jiwa luhur dan tidak mudah menyakiti yang lain. Karena kita telah mempuasakan mata, telinga, mulut, pikiran, dan semua anggota tubuh yang lain. Tangan harus dipuaskan untuk tidak merugikan orang lain,” lanjutnya.
“Begitu pun, dimensi sosial melalui zakat dan tradisi berbagi kebahagiaan. Ini hal positif yang bisa dipertahankan bukan hanya saat Ramadhan. Akan menumbuhkan jiwa yang peduli kepada sesama, sehingga implementasi makna hakiki zakat dan puasa akan mampu memperkuat persaudaraan sesama. Ramadhan yang telah kita jalani melatih jiwa saling tenggang rasa dan saling membantu”.
Sementara Bupati Maros Chadir Syam, dalam sambutan sesaat sebelum khutbah mengucapkan selamat Idul Fitri kepada semua masyarakat Kabupaten Maros.
“Marilah menjaga tali silaturahmi di hari mulia ini, jangan ragu mengakui salah dan khilaf, mohonkanlah maaf. Perkokoh persatuan dan kesatuan, dari segala rongrongan isu perpecahan. Waspadai isu yang tidak benar yang dapat merugikan diri, daerah, dan bangsa”.
“Kami juga mengharapkan dukungan, peran serta, dan partisipasi masyarakat dan semua pihak dalam proses pembangunan. Demi Maros sejahtera, religius, dan berdaya saing”. (Ulya)
