Watampone, (Humas Bone) – Kelompok Kerja Madrasah (KKM) tingkat Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten Bone kembali menggelar Rapat Koordinasi untuk membahas peningkatan mutu pendidikan dan kesiapan menghadapi perubahan dalam sistem kurikulum. Pertemuan rutin ini berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone pada Jumat (8/11/2024).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik, pengawas madrasah tingkat MA, Ketua KKM MA H. Abbas, serta para Kepala MA se-Kabupaten Bone. Dalam laporannya, Ketua KKM MA, H. Abbas, menyampaikan bahwa agenda rapat kali ini mencakup persiapan pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS), peningkatan mutu lembaga pendidikan MA, peningkatan kualitas lulusan, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan madrasah.
H. Abbas juga mengajak para kepala MA untuk bersiap menghadapi kemungkinan perubahan dalam sistem pendidikan, khususnya terkait penggunaan kurikulum. “Tahun ini ada pergantian Menteri Agama, jadi siap-siap juga jika ada pergantian kurikulum. Dengar-dengar kurikulum merdeka akan diganti dengan kurikulum Deep Learning yang mengedepankan pembelajaran mendalam,” ungkapnya.
Dalam arahannya, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik, menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi kemajuan negara.
“Jika suatu negara dengan sistem pemerintahannya bagus, maka sistem pendidikannya juga akan bagus. Landasan kemajuan suatu negara adalah pendidikan,” tegasnya.
Terkait kuirikulum Pendidikan, Ia mengingatkan pentingnya menjalankan kurikulum dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, serta pentingnya mengedepankan kebenaran.
“Kita selalu membenarkan yang biasa dilakukan, tapi tidak mebiasakan yang benar,” ujarnya. H. Abdul Rafik juga menyampaikan bahwa pemimpin madrasah harus terbuka terhadap kritik demi peningkatan mutu.
Disisi lain, ia juga mengatakan, "Madrasah itu harus memiliki daya saing. Kalau punya daya saing, berarti madrasah itu berkualitas dan mendapat respons positif dari masyarakat. Tanpa perlu promosi di media sosial, masyarakat akan tertarik memasukkan anaknya ke madrasah jika kualitasnya terbukti,” ujarnya.
Rapat ini diharapkan dapat mendorong setiap madrasah untuk lebih siap dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa depan dan tetap berorientasi pada peningkatan kualitas dalam mendukung visi pendidikan yang berdaya saing dan berkualitas. (Ahdi)