Bacari, (Humas Bulukumba) – Dalam rangka memacu semangat Nasionalisme dikalangan peserta didik, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Bulukumba menggelar upacara bendera sebagai salah satu rutinitas yang dilaksanakan setiap hari Senin. Kegiatan ini berlangsung dilapangan madrasah, Senin (19/09/2022) lalu.
Kegiatan Upacara bendera tersebut dihadiri oleh Panit 1 Binmas Polsek Gantarang, Ahmad JM bersama Bhabinkamtibmas Desa Palambarae, Alvian dan diikuti oleh seluruh warga madrasah, Kepala Madrasah, seluruh dewan Guru, dan seluruh Peserta didik mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Upacara hari ini berlangsung khikmat, tampak seluruh peserta didik berbaris rapi dan tertib.
Panit 1 Binmas Polsek Gantarang, Ahmad JM yang bertindak selaku pembina upacara. Sementara petugas pelaksana upacara adalah kelompok peserta didik gabungan kelas 5A dan kelas 5B. Prosesi pelaksanaan upacara berlangsung lancar, seluruh peserta didik berbaris rapi dibarisan masing masing sesuai tingkatan kelasnya, sementara dewan guru dan Bhabinkamtibmas berbaris diatas panggung madrasah.Upacara dimulai pada pukul 07.00 s.d 07.30 wita.
Pada kesempatan ini, Ahmad JM yang merupakan personil Polisi yang bertugas di Polsek Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba dalam amanatnya menyampaikan bahwa salah satu tujuan dilaksanakannya upacara bendera adalah sebagai wadah menanamkan sikap patriotisme dan nasionalisme dikalangan peserta didik agar melahirkan generasi muda harapan Bangsa kedepan.
“Diharapkan agar peserta didik tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak moral misalnya tidak bergabung dalam komunitas Geng Motor yang melakukan aktifitas balapan liar di jalan raya dan melakukan pelanggaran hukum, yang dapat meresahkan dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat”. Imbaunya
Selanjutnya, diharapkan para peserta didik memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat seperti mengikuti kelompok belajar, membuat prestasi yang membanggakan untuk kedua orang tua, masyarakat dan berguna untuk bangsa dan negara serta menciptakan suasana kantibmas yang kondusif dilingkungan sekolah/madrasah dan masyarakat.
“Memelihara budaya kearifan lokal dengan Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge dengan tetap menjunjung nilai-nilai budaya Siri’ yang berlaku di masyarakat. Kami berharap dapat berjalan dengan baik dengan adanya proses belajar mengajar serta dapat saling menghargai antara peserta didik dan para pendidik”. Tutupnya (Ady)