Bontomarannu (Humas Gowa). Kemarau panjang tahun ini nampaknya membawa dampak besar dalam kehidupan masyarakat termasuk di Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an An Nail yang mengalami krisis dan kekurangan air bersih untuk kebutuhan pondok.
Kondisi tersebut memaksa Direktur PPTQ An Nail bersama para unsur pimpinan harus mengambil keputusan dengan merolling santri untuk berada di pondok. Pada sesi pertama tanggal 19 -26 Oktober seluruh santri tingkat wustha harus berada di rumah dan belajar daring. Sementara santri tingkatan ulya yang berada di pondok. Kemudian pada sesi kedua, giliran santri tingkat wustha berada di pondok sementara tingkat ulya dipulangkan dan belajar daring dari rumah.
Keputusan pondok dengan memulangkan sebahagian santri dan harus belajar dari rumah sangatlah berat. Pasalnya, belajar dari pengalaman saat pandemi dulu pembelajaran tidak bisa maksimal dan tidak efektif untuk ukuran pondok pesantren.
Namun keputusan ini harus diambil. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabag Kurikulum, Nasir Suddin saat dihubungi via telpon pada, Ahad (29/10/2023).
"Keputusan memulangkan santri sebahagian dan belajar daring dari rumah merupakan keputusan yang berat bagi pondok. Namun keputusan ini terpaksa harus diambil dan menjadi opsi terbaik dalam kondisi kekurangan air saat ini," tutur Nasir.
Ia pun menyampaikan harapannya agar segera turun hujan agar kebutuhan air untuk santri segera terpenuhi. Menurutnya, saat ini kebutuhan air untuk dapur dan santri yang tinggal di pondok dipenuhi dengan jalan membeli dari pihak PDAM.
"Semoga Allah SWT segera menurunkan hujannya, menjadi berkah untuk semua. Semoga hujan supaya kebutuhan air untuk pondok terpenuhi dan para santri bisa semua kembali dan belajar di pondok. Aamin," harapnya menutup pembicaraan. (NS/OH)
Daerah
Kegiatan PPTQ An-Nail Gowa
Krisis Air Akibat Kemarau Panjang, Paksa PPTQ An Nail Gowa Belajar Daring
- Senin, 30 Oktober 2023 | 09:09 WIB