Kultum Hari ke-16 Ramadhan, Nurdin Bahas Tentang Syukur dan Kedisiplinan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Rutinitas Amaliah Ramadhan Kuliah Tujuh Menit (kultum) di Musholla Al Adawiyah Kantor Kementerian Agama Kota Parepare telah memasuki hari ke-16 Ramadhan, Selasa (21/5/2019).

Di hari ke-16 kultum dibawakan oleh Nurdin yang merupakan Penyuluh Agama Islam di Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Soreang, dengan membahas tentang syukur dan kedisiplinan.

Mengawali ceramahnya, ia mengajak jamaah untuk meningkatkan rasa syukur atas sekecil apapun nikmat Allah. “Kadang ada nikmat Allah kita anggap sepele, namun kita baru sadari betapa nikmat tersebut begitu berharga ketika nikmat tersebut hilang pada diri kita, misalnya nikmat kesehatan”, katanya.  

Selanjutnya ia mencontohkan perlunya belajar arti syukur lewat profesi tukang parkir. "Rasa syukur bisa dicontoh dari tukang parkir, ia tidak akan sombong walau mempunyai banyak kendaraan dengan berbagai macam merek, ia tidak pernah angkuh dengan banyaknya kendaraan yang dimiliki karena ia sadari bahwa kendaraan tersebut hanya titipan, ketika kendaraan satu per satu berangsur-angsur keluar ia tidak pernah merasa kehilngan karena sadar bahwa apa yang ia jaga tadinya hanyalah titipan orang", katanya.

Lanjut Nurdin bahwa orang yang bersyukur akan ditambah nikmatnya oleh Allah dengan mengemukakan hadits Nabi SAW. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmatmu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku amat pedih", tambahnya.

Terkait kedisiplinan, Nurdin mengambil contoh seorang pemain bola muslim yang saat ini sangat fenomenal yakni Muhammad Salah yang di beberapa pertandingan berhasil memenangkan clubnya yakni Liverpool berkat kedisiplinan yang ia terapkan.

“Muhammad Salah adalah representasi generasi milenial saat ini yang berhasil mengangkat citra positif agamanya yakni Islam lewat lapangan bola. Ia berhasil meraih juara di beberapa pertandingan karena menerapkan kedisiplinan dalam hidupnya. Bahkan beberapa fansnya masuk Islam karena Muhammad Salah mampu menjaga sikap dengan menunjukkan sebagai seorang muslim sejati yang senantiasa menjaga aqidahnya dan menerapkan ajaran dan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupannya”, ungkap Nurdin.

Ia juga mengambil contoh negara Jepang yang jauh lebih maju dibandingkan dengan negara Indonesia berkat kedisiplinannya.

“Begitupun dengan kemajuan negara Jepang yang telah berhasil jauh lebih berkembang dari Indonesia padahal pada dasarnya Indonesia dan Jepang memiliki titik star yang hampir sama. Jepang meninggalkan Indonesia pada tahun 1945 saat negara Jepang dibom oleh Nagasaki dan Hirosima dan menghancurkan negaranya. Pada saat itulah jepang juga mulai bangkit dari titik nol. Namun mereka berhasil lebih maju daripada Indonesia berkat kedisiplinannya”, tambahnya.

Terakhir ia mengajak jamaah untuk memaksimalkan ibadah dan amaliah Ramadhan. “Jika kita menganggap Ramadhan tahun ini masih sama dengan Ramadhan tahun lalu dengan ibadah yang biasa-biasa saja, maka kita pun akan keluar dari bulan Ramadhan sebagai orang yang biasa-biasa saja, namun jika kita memuliakan Ramadhan dengan amaliah-amaliah yang maksimal serta ibadah-ibadah yang spesial, maka kita pun akan keluar dari Ramadhan menjadi orang-orang yang spesial di mata Allah SWT”, tutup Nurdin.(str/win)


Daerah LAINNYA