Parepare, (Humas Parepare) – Potret moderasi beragama kembali diperlihatkan Kementerian Agama Kota Parepare dengan melibatkan pegawai Non Muslim dalam kepanitiaan haji tahun 1445 H/2024 M.
Keterlibatan pegawai non-muslim dalam pemberangkatan maupun pemulangan haji merupakan inisiatif H. Fitriadi semenjak menahkodai Kemenag Kota Parepare. Untuk kedua kalinya, dua pegawai non-muslim yakni Yohannes yang merupakan Guru Agama Katolik dan Dominggus Penyuluh Agama Kristen menjadi bagian dari kepanitiaan haji.
Keduanya berbaur bersama panitia lainnya tanpa ada sekat dalam mengurus keperluan jemaah haji sesuai tugas yang dibebankan kepada keduanya yakni pelayanan barang bawaan khususnya koper jemaah haji Kota Parepare, sebagaimana terlihat saat pemberangkatan jemaah haji di Masjid Raya Kota Parepare, Ahad, 12 Mei 2024.
Kakan Kemenag, H. Fitriadi menyebut bahwa hal tersebut merupakan upaya Kemenag Kota Parepare dalam penerapan toleransi dan moderasi beragama di Kota Parepare khususnya di Kemenag Kota Parepare.
“Moderasi beragama tidak hanya menjadi slogan semata, namun kami dari Kemenag Kota Parepare berupaya mengimplementasikan toleransi dan moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pelaksanaan kegiatan di lingkup Kemenag Kota Parepare,”ungkapnya.
Saat diwawancarai di sela-sela pelaksanaan tugas mengatur koper jemaah, Dominggus menyampaikan rasa senang dengan keterlibatannya untuk kedua kalinya dalam kegiatan pemberangkatan jemaah haji.
“Kami merasa senang bisa terlibat dalam kepanitiaan pemberangkatan haji, ini merupakan wujud toleransi dan moderasi beragama di Kemenag Kota Parepare yang sudah terjalin dengan baik,”ujarnya.
Sementara itu, Yohannes yang merupakan seorang Guru Agama Kristen yang juga menjadi bagian kepanitiaan haji tahun ini menyampaikan hal yang sama.
Dirinya merasakan kesejukan sebagai kaum minoritas di tengah mayoritas umat muslim di Kemenag Parepare. Dilibatkannya dalam kepanitiaan pemberangkatan haji menjadi bukti dan wujud nyata Kemenag Parepare dalam mengimplementasikan moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas Kemenag.
“Kami merasa keterlibatan kami non-muslim dalam kepanitiaan haji merupakan hal yang luar biasa. Di Kemenag, kami semakin merasakan kesejukan berada di tengah-tengah teman-teman yang mayoritas muslim dan merasakan menjadi bagian dari mereka karena adanya kebersamaan yang luar biasa tanpa memandang kami dari agama minoritas,”ujar Pak Yo, sapaan akrabnya.
Pria yang kerap memakai peci hitam saat berada di Kantor Kemenag ini menambahkan bahwa pemberangkatan haji pada dasarnya merupakan kegiatan antar negara sehingga ia menyebut keterlibatannya dalam kepanitiaan haji merupakan tugas negara yang harus ia laksanakan sebaik-baiknya.
“Kami hadir bukan karena agama, tapi hadir atas nama negara karena jemaah haji diberangkatkan atas nama negara dan betapa bangganya saya dilibatkan mengurus jemaah, melakukan sesuatu walaupun itu hal yang kecil seperti membantu mengatur koper jemaah namun saya senang bisa terlibat di dalamnya. Ada kepuasan tersendiri dapat meringankan beban jemaah,”ujarnya dengan penuh semangat.
Diketahui, jumlah jemaah haji Kota Parepare yang tergabung dalam Kloter 3 Embarkasi Makassar sebanyak 136 orang dengan rincian: laki-laki 33 orang dan 103 orang perempuan. Dua orang jemaah lainnya akan tergabung pada kloter 26 yang akan diberangkatkan pada tanggal 29 Mei 2024. Jemaah tertua 89 tahun atas nama Hawa Binti Laha dan termuda berusia 23 tahun bernama Andi Nurhafidzah Hidayah Askin.(Wn)