Belopa (Humas), pegurus IPARI Wilayah Sulawesi Selatan melakukan pembinaan kepada para Penyuluh Agama di Kabupaten Luwu. Dr. Usman Ahmad, M.A, Ketua umum IPARI Sulsel dan Dalmasius Bure, S.Fil wakil ketua 5, menjadi fasilitator dalam pembinaan Penyuluh ini. Selain itu hadir juga Ketua IPARI Makassar, Barru, Sidrap dan ketua IPARI Luwu Muhlisa, S.Sos.I, M.Sos. kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, 26/9/2024.
Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Kabupatan Luwu, H. Andi Baso Aqil Nas, S.Pdi, M.M yang mewakiili Kepala kantor menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan dedikasi yang telah dilakukan oleh para anggota IPARI Luwu. Merekalah yang terlibat aktif dalam pembentukan kampung moderasi beragama, pemberian pemahaman produk halal kepada masyarakat dan mengambil peran dalam upaya percepatan penurunan Stunting. Pada dasarnya, penyuluh merupakan instrumen transformasi sosial. Instrumen yang akan mengubah dan mencerahkan masyarakat. Karenanya, organisasi ini menuntut kita untuk menjadi lebih baik. IPARI sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyuluh agama.
Sementara itu, Ketua IPARI Sulsel Dr. Usman Ahmad mengatakan bahwa para penyuluh Agama harus Bangga Menjadi Penyuluh. Dalam penyuluhannya, Penyuluh Agama harus memperkenalkan diri sebagai Penyuluh bukan hanya sebagai ustad, pendeta ataupun katekis. Identitas utamanya adalah Penyuluh Agama.
Hal senada juga dikatakan oleh Dalmasius Bure, Wakil Ketua 5 dan Koordinator IPARI Wilayah Toraja dan Luwu Raya membakar semangat para Penyuluh Agama yang hadir dalam pembinaan tersebut. Beliau mengatakan bahwa penyuluh Agama adalah suluh atau obor di dalam masyarakat. Jangan pernah cahayanya meredup. Panyuluh Agama harus selalu menyala. Penyuluh agama adalah ujung tombak Kementerian Agama. Karena itu, mereka harus selalu tajam dan tidak tumpul. Mereka harus terus mengupdate diri dengan skill yang memadai. Terlebih mereka harus menajadi pelopor moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat demi terciptanya kerukunan umat beragama.
Anggota IPARI Kabupaten Luwu terdiri dari Penyuluh Agama Islam: ASN 66 orang, non ASN 91 orang. Penyuluhn Agama Kristen: ASN 4 orang dan non ASN 22 orang serta Penyuluh Agama Katolik: ASN 1 orang dan non ASN 5 orang. Kegiatan ini diikuti dengan penuh kegembiraan dan semangat oleh para anggota IPARI Luwu. Juga turut hadir Kepala Seksi Bimas Kristen, Yusup Membunga, S.Th.
Dalam kegiatan ini, para Penyuluh dengan lantang dan bangga menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke. Lagu ini sarat akan makna. Demikian juga para penyuluh yang berbeda-beda tetapi memiliki visi dan tujuan yang sama yakni kesatuan dan persatuan bangsa. Cor/Isl/Um