Lantik Ketua Baru MGMP PAI SMP, H. Irman Ajak Guru Tingkatkan Kompetensi di Era Digital

Makassar (Humas Makssar )-Kepala Kantor Kemeterian Agama KotaMakassar, H. Irman, S.Ag., M.Si melantik dan mengukuhkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMP Kota Makassar periode 2024-2026, Sabtu, 17 Pebruari 2024, bertempat di Aula Kantor Kemeenterian Agama Kota Makassar. Turut hadir pada kesempatan itu, Kepala Seksi PAIS, Dr. H. Shaifullah Rusmin, Lc., M.Th.I., dan Ketua MGMP PAI SMP Sulawesi Selatan, Warham, S.Ag., M.Pd.I.

Yusdar yang didapuk sebagai ketua baru menggantikan Hamdan Arief melaporkan bahwa jumlah Guru Pendidikan Agama Islam tingkat SMP berjumlah 258 orang tersebar di seluruh kecamatan dan SMP negeri maupun swasta.
Pada kegiatan yang dirangkaikan dengan Pelatihan Penyusunan Dokumen Aksi Nyata yang tervalidasi di PMM, Kasi PAIS menyampaikan harapan besar agar MGMP dijadikan sarana untuk meningkatkan kompetensi para guru PAI. Ia mengingatkan bahwa eksistensi guru PAI di sekolah menempati peran vital di era digital dan revolusi industri 4.0., sehingga guru-guru PAI harus menampilkan dirinya memang layak menyandang peran sentral tersebut. 

Hal yang harus dimiliki dan diarusutamakan adalah nilai-nilai spritual. Bahan ajar dan materi pembelajaran memang penting, tapi metode mengajarnya lebih penting. Metode mengajar penting tapi lebih penting lagi eksisitensi guru itu sendiri. Sebaik bagaimanapun materi dan metode, tapi gurunya tidak mampu menjalankan, maka itu sisa-sia. Namun, menurut Dr. Shaifullah Rusmin, Spiritualitas seorang guru jauh lebih penting. Seorang guru tidak saja mengandalkan pengetahuannya, tapi ia harus memiliki spiritualitas yang tinggi. Seorang guru agama adalah pribadi yang memiliki akhlak yang baik, menjadi teladan bagi murid dan sesama guru. Kemampuannya diback-up dengan doa-doa, dzikir dan shalat tahajud untuk mendoakan diri dan murid-muridnya. Aspek spritual yang diikut sertakan dalam proses belajar-mengajar akan menopang keberhasilan dan arah pendidikan yang dituju.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar memompa semangat para guru untuk berupaya mengangkat posisi mereka dari guru yang baik menjadi guru terbaik sebelum menjadi guru hebat. Posisi guru baik, yaitu guru yang mampu mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada murid-muridnya harus sudah ditinggalkan menuju posisi guru terbaik, yaitu guru yang mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam bentuk tindakan yang diikuti oleh murid-muridnya. Hal ini sejalan dengan kedudukan guru yang sudah bertransformasi menjadi fasilitator. Yaitu guru yang menjadi fasilitator dan motivator bagi anak didiknya. 

Di akhir sambutannya, mantan Kepala Kantor di 4 kabupaten berbeda ini, mengharapkan agar MGMP menjadi sarana bagi guru-guru agama tingkat SMP untuk terus mengasah diri, meningkatkan kemampuan dan wawasannya sehingga tidak tertinggal di era disrupsi dan perkembangan digitalisasi yang sangat pesat.(Sf/imr)


Daerah LAINNYA