Mahasiswi STAI Al-Gazali Bulukumba laksanakan Observasi di MTs Bacari

Foto bersama Guru dan Mahasiswi Stai Al-Gazali Bulukumba

Bacari (Humas Bulukumba) - Sebanyak dua mahasiswi Program Studi S1 Pendidikan Agama Islam, melaksanakan observasi lapangan di MTs Bacari, Juma't (02-12-2022).

Dipilihnya MTs Bacari menjadi salah satu sasaran dalam melakukan observasi dikarenakan lokasi yang tidak jauh dari tempat kediaman mahasiswi tersebut.

Pelaksanaan observasi merupakan tahapan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa semester 3 Stai Algazali Bulukumba. Kegiatan ini bertujuan melatih mahasiswa agar mampu mengamati langsung, mengetahui, dan mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan madrasah. Hasil observasi tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk laporan singkat dari setiap mahasiswa.

Observasi ini dilakukan oleh Nur Latifah dan Andi Tri Wahyuni Abdullah dengan mewawancarai Kepala Madrasah Muhammad Asri dan Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Al Munawarah, karna ini merupakan observasi Perangkat pembelajaran dan Silabus mapel Aqidah Akhlak.

Muhammad Asri Selaku Kepala Madrasah mengucapkan selamat datang di madrasah kami semoga ada Ilmu dan manfaat yang bisa di terapkan dalam proses pembelajaran di perkuliahan.

“Berdasarkan wawancara dengan guru Aqidah Akhlak, kunci utama terlaksananya pembelajaran yang efektif adalah sikap kejujuran dalam pembelajaran dan kerjasama yang baik dengan pihak lainnya dan melengkapi perangkat pembelajaran sebelum melaksanakan proses pemnelajaran” ucap Almunawarah selaku guru Aqidah Akhlak.

Berbeda dengan yang harus dilakukan pada sekolah diluar sana, tentu cara mengajarnya pun juga harus berbeda dengan menerapkan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik lingkungan.

“Di Madrasah ini Guru di Wajibkan untuk memiliki perangkat pembelajaran sebelum memasuki kelas krna ini merupakan hal yang sangat signifikan terkait dengan media pembelajaran, namun tidak patah semangat untuk tetap menyampaikan materi dengan menggunakan beberapa media dan mengkombinasikan dengan media pembelajaran lainnya,” ucap Muhammad Asri Selaku Kepala Madrasah.

Sementara itu Wakamad, Nuraeni menuturkan kepada mahasiswi bahwa menjadi guru harus memiliki niat yang ikhlas.

“Menjadi guru harus niat didalam hati, karena nilai dari suatu pekerjaan itu dilihat dari niat baik atau buruknya, dan tentu ada harapan untuk bisa memantapkan tekad dan luruskan tujuan untuk menjadi guru yang profesional dalam aspek seluruh kehidupan, semua itu tidak semudah seperti membalikan telapak tangan," Ucapnya.

"Memerlukan perjuangan pengorbanan serta usaha untuk meraih menjadi guru yang baik, karena profesi guru adalah mulia dengan menjadikan orang agar lebih baik lagi kedepannya,” Tutupnya (Zulfi/Fian)


Daerah LAINNYA