Majelis ilmiah dan deklarasi sidrap zero plagiat

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Pangkajene, (Humas Sidrap) – Dengan melihat masih banyaknya calon-calon sarjana yang akan diwisuda pada perguruan tinggi baik itu perguruan tinggi negeri maupun swasta dalam pembuatan skripsi maupun karya ilmiyah masih banyak menggunakan tenaga orang lain atau dengan kata lain dibuatkan atau menciplak hasil karya orang lain.

Hal tersebut adalah salah satu latar belakang sekelompok pemuda yang berada dibawah naungan LPK Bravo Multy Research Sidrap mengadakan kegiatan yang berjudul Majelis Ilmiah dan Deklarasi Sidrap”Zero Plagiat” dengan tujuan memperkenalkan atau mengajarkan kepada peserta yang berjumlah kurang lebih 100 orang yang terdiri dari SMA, SMK dan Madrasah Aliyah serta Mahasiswa yang ada di Kabupaten sidrap agar mengetahui bagaimana cara atau tehknik pembuatan karya ilmiah non plagiat dan mewadahi serta membina siswa dan mahasiswa di Kabupaten Sidrap bersama Kementerian Agama dan yang terkait mewujudkan Kabupaten Sidrap sebagai kota Zero Plagiat 2018.

Acara Majelis Ilmiah tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidenreng Rappang, bersama Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, serta Ketua Badan Kontak Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sidrap di Aula Masjid Islamic Centre Pangkajene Sidrap pada hari Ahad tanggal 18 Februari 2018.

H. Irman, S.Ag.,M.Ag Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidenreng Rappnag yang membuka acara tersebut memberi apresiasi kepada penyelenggara acara karena mengadakan kegiatan seperti majelis ilmiah ini, yang artinya mengajarkan siswa belajar mulai dari sekarang bagaimana membuat karya tulis atau skirpsi dan berharap diantara peserta yang ikut menjadi penulis yang handal menciptakan buku-buku karya ilmiah.

Beliau juga mengharapkan agar peserta mengamalkan 3 M yakni Membaca, Menulis dan Mengamalkan tulisan yang mereka buat, dan menciptakan generasi jadi penulis yang akan datang sehingga dapat bersaing dengan penulis-penulis luar pulau Sulawesi karena mengingat banyak buku beredar dipasaran tetapi susah mencari yang penulisnya dari Sulawesi apalagi dari Kab. Sidrap, gurau H.Irman. (andina/arf)


Daerah LAINNYA