Menjelang Pelunasan BPIH, Kemenag Maros Minta Bank Tingkatkan Layanan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Maros, (Kemenag Maros) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maros Drs.H. Syamsuddin, M.Ag meminta Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk musim haji tahun 2018 agar meningkatkan pelayanan kepada calon jamaah haji yang akan menyetor biaya pelunasan sesuai dengan jadwal nantinya. Hal ini disampaikan dalam rapat terbatas antara Kemenag Maros dengan BPS-BPIH di ruang kerja Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Selasa (11/04/18) pukul 09.00 wita. Hadir dalam rapat ini Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah, perwakilan dari Bank Muamalat  Maros dan BRI Syariah Makassar serta seluruh staf PHU Kemenag Maros.

Diantara yang menjadi fokus pembicaraan diantaranya edukasi lebih dini kepada para calon jamaah haji terkait kelengkapan dokumen untuk pelunasan yang akan disinergikan antara seksi PHU dan BPS. Besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji untuk musim haji tahun 2018 embarkasi Makassar sebesar Rp. 39.507.741 ditambah dengan zakat. Jamaah haji reguler sudah membayar setoran awal sebesar 25 juta rupiah, jadi tinggal melunasi selisihnya saja plus zakat mal 1 juta rupiah. Kakan Kemenag Maros juga menekankan agar pembayaran zakat jamaah bisa terkoordinir dengan baik baik dari Baznas, Kemenag dan BPS. "Melayani jamaah ini adalah ibadah, besar pahalanya bagi kita meskipun kita tidak berangkat haji", ucap Drs.H. Syamsuddin, M.Ag. Bank penerima setoran juga berkomitmen untuk memberikan souvenir kepada jamaah seperti seragam batik, pakaian umrah untuk laki-laki dan mukena untuk perempuan, buku manasik haji dan ditambah tas dari Bank Muamalat.

Selain persiapan pelunasan BPIH, Kakan Kemenag Maros juga meminta kepada Kasi PHU dan staf untuk menjaga dan mengamankan dokumen jamaah khususnya paspor. Sampai saat ini, paspor jamaah yang sudah selesai sebanyak 286 dan sisanya sementara dalam proses di Kantor Imigrasi Makassar. Dari pembicaraan para peserta rapat, berbagai kendala dan hambatan yang muncul dari pengalaman tahun sebelumnya agar sejak dini diantisipasi. (dlf/arf)


Daerah LAINNYA