Watampone, (Humas Bone) -
Pengawas Madrasah tingkat Ibtidaiyah Kementerian Agama Kabupaten Bone Muhammad Asse,
S.Pd.I., M.Pd sambutan pertama pada pelaksanaan isra mikraj mengungkapkan bahwa
kegiatan ini adalah sarat dengan nilai-nilai karakter sehingga siswa MI dan MTs
Al-Qur'aniyah Nursyarifah terbentuk insan Islama yang cinta tanah air.
Lebih lanjut, bentuk pendidikan Islam
ada pada semua jenjang pendidikan, baik pendidikan umun berciri Islam, dan PAI
pada diniyah dan pesantren.
Begitu pula peran pemerintah pada lembaga pendidikan madrasah berupa, Bantuan bangunan, bantuan dana bos, bantuan untuk guru sertifikasi, bantuan Insentif untuk guru non sertifikasi, dan Program Madrasah Reform kerja sama Indonesia dengan Bank Dunia yang pembiayaanya untuk E-rkam, sistem penilaian, peningkatan mutu guru, dan peningkatan manajemen madrasah. ungkap Asse pada isra mikraj di MI Al-Qur’aniyah Nursyarifah Jl. Lapawawoi Karaeng Sigeri Kelurahan Biru, Watampone, Kamis (11/3/2021).
Dr. Rahmatunnair, M.Ag ketua Yayasan Sabiqul Haq Nursyarifah mengunkapkan, pelaksanaan isra mikraj ini rutin dilaksanakan setiap tahun sehingga memberi kita semangat inspirasi dari isra itu. Karena peristiwa ini suatu peristawa dari masjid ke masjid dan kembali ke masjid.
Katanya, Orang yang selalu
mengikuti kegiatan seperti ini akan terbangun jiwanya menjadi suci dari
peristiwa suci ini.
Ustadz Jamaluddin, SH selaku
pembawa hikmah isra mikraj menjelaskan bahwa hikmah isra mikraj, Allah
mengisra'kan Nabi Muhammad Saw untuk menghilangkan kegundahan setelah berkabung
karena meninggalnya istri dan paman beliau.
“Jadi kalau ibu-ibu lagi lasalah
gelisan dan berduka bisa diajak jalan-jalan ke pasar, tokoh untuk berbelanja
agar hilang gelisahnya,†ujarnya.
Kegiatan isra mikraj ini yang dilaksanakan
di MI Al-Qur’aniyah Nursyarifah dihadiri oleh Ketua Yayasan, Pembina Yayasan,
Ketua Komite, Kepala MI dan MTs Al-Qur’aniyah beserta guru dan orang tua siswa.
(Asse/Ahdi)