MIN 3 Bulukumba Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi

Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf menyerahkan penghargaan Sekolah Adiwiyata kepada Kepala MIN 3 Bulukumba, Fauziah didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Bulukumba, H Muhammad Yunus.

Bulukumba, (Humas Bulukumba) – Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Bulukumba yang terletak di Desa Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Usai bersaing dengan 74 sekolah yang berada di Kabupaten Bulukumba, MIN 3 Bulukumba ditetapkan sebagai satu-satunya sekolah yang mewakili Bulukumba di tingkat provinsi dan meraih penghargaan Adiwiyata. Hal ini menjadikan MIN 3 Bulukumba berhak maju pada penilaian Adiwiyata tingkat nasional tahun 2022.

Penghargaan Adiwiyata dari Gubernur Sulawesi Selatan tersebut diserahkan secara resmi oleh Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf kepada Kepala MIN 3 Bulukumba, Fauziah didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Bulukumba, H Muhammad Yunus saat pelaksanaan apel gabungan OPD lingkup Pemda Bulukumba di halaman Kantor Bupati Bulukumba, Senin (26/09/2022) lalu.

Penghargaan Adiwiyata adalah sebuah penghargaan yang diberikan bagi sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan PBLHS (peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah), yaitu aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Program Adiwiyata terbukti menciptakan sekolah yang nyaman, aman dan harmonis, khususnya untuk kebutuhan belajar peserta didik.

Kepala MIN 3 Bulukumba, Fauziah tak kuasa menahan rasa bahagianya. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang, bahagia, dan terharu karena madrasahnya menjadi satu-satunya perwakilan Kabupaten Bulukumba yang menerima Adiwiyata tingkat provinsi.

“Penghargaan ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami selaku pihak madrasah untuk lebih berbuat, berkinerja dan berinovasi sebagaimana arahan Bupati Bulukumba saat memimpin apel gabungan,” ungkapnya.

Ia mengaku, beberapa tahun terakhir madrasahnya mendorong gerakan peduli lingkungan, baik oleh siswa maupun para guru.

“Semua warga madrasah terlibat di dalamnya, termasuk warga setempat dalam menjaga lingkungan madrasah dan sekitarnya,” ujar Fauziah.

“Tidak hanya implementasi di lapangan seperti menanam dan memelihara pohon, materi pembelajaran tentang lingkungan hidup juga diselipkan di beberapa mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa madrasah. Misalnya dalam pelajaran matematika atau IPA, kami integrasikan dengan pembelajaran atau materi lingkungan,” tambahnya.

Syamsul Bahri dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pendamping, menyebutkan bahwa untuk tahun ini hanya MIN 3 Bulukumba yang dinilai siap untuk diusulkan mengikuti penilaian Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi. Pihaknya tidak ingin mengusulkan suatu sekolah mengikuti Adiwiyata jika sekolah tersebut tidak mampu atau belum siap.

“Alhamdulillah, MIN 3 Bulukumba mampu meraih Adiwiyata tingkat Provinsi. Selanjutnya, kita harus mempersiapkan sekolah ini untuk penilaian Adiwiyata di tingkat nasional,” tutup Bahri, sapaan akrabnya. (FR)


Daerah LAINNYA