Kajang, (Humas Bulukumba) – Madrasah Guppi Possi Tanah menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Kegiatan tersebut adalah program rutin Organisasi Siswa Intera Madrasah (Osim) yang setiap tahun diadakan dengan tujuan meneladani kelahiran nabi besar agama Islam, nabi Muhammad SAW. Perayaan maulid digelar di kantin madrasah pada kamis, (27/10/2022).
Terlihat para peserta didik membawa arak-arakan hiasan telur yang mewakili kelas masing-masing, ada juga beberapa siswa yang mempersembahkan penampilan islami, tari tradisional, dan persembahan lagu, selama perayaan maulid berlangsung. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh elemen pendidik Madrasah MTs Guppi Possi Tanah.
Kepala Madrasah MTs Guppi Possi Tanah, menyampaikan bahwa, perayaan maulid adalah momentum untuk meneladani sikap-sikap sosial dari nabi Muhammad, junjungan seluruh umat muslim di dunia. Di samping itu, ia juga berpesan bahwa seluruh pernak-pernik yang dibawa oleh peserta didik pada perayaan kali ini, mempunyai makna dan simbol yang tujuannya tak lain untuk membentuk karakter manusia menjadi lebih baik.
“Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, tentu saja menjadi momentum kita semua untuk tidak hanya meneladani beliau dalam aspek rohani, tetapi juga aspek sosial. Sebab hanya dengan sikap-sikap sosial itu, kita mampu membawa teladan bagi seluruh aspek kehidupan kita. Di samping juga, perlu kiranya kita mengetahui bahwa, seluruh pernak-pernik yang ada di hadapan kita, seperti telur dan pisang itu, juga mempunyai makna dan simbol yang tentunya baik untuk dipelajari bersama, dalam rangka membentuk karakter kita menjadi manusia yang lebih baik” terang Wahidin.
Susanto, salah satu tenaga pengajar MTs Guppi Possi Tanah, yang pada perayaan maulid menjadi pembawa ceramah hikmah maulid, berpesan kepada para siswa, bahwa inti dari ajaran nabi Muhammad SAW, adalah etika dan pengendalian diri dari hawa nafsu. Hal tersebut menurutnya menjadi kunci keselamatan bagi generasi muda di zaman yang serba kacau-balau seperti sekarang ini.
“Inti dari ajaran Nabi Muhammad SAW, adalah etika dan pengendalian diri. Hal ini yang terus menerus saya utarakan kepada para peserta didik kita, dalam perayan maulid kali ini. Sebab menurut saya, dua hal tersebut menjadi kunci dari keselamatan generasi muda, demi menyonsong zaman yang serba kacau-balau seperti saat sekarang ini” tutup Susanto. (JSD/MDH)