Bontomacinna, ( MTsN 1 Bulukumba) - Salim (cium tangan) Bagi sebagian besar kaum muslimin sudah menjadi suatu budaya. Tradisi cium tangan ini dijadikan sebagai wujud dari rasa kasih sayang dan penghormatan kepada orang yang dihormati, seperti ayah, ibu para orang-orang tua guru.
Budaya ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan madrasah ramah anak. Budaya ini dibingkai dalam kegiatan menjemput siswa yang merupakan salah satu rutinitas pendidik dan tenaga kependidikan MTsN 1 Bulukumba.
Penjemputan ini sangat berdampak positif bagi seluruh siswa. Mereka semakin bersemangat dalam menuntut ilmu karena dijemput dengan senyum ramah guru yang berdiri di gerbang madrasah setiap pagi.
Ernawati, S. Pd Salah seorang guru MTsN. 1 Bulukumba mengungkapkan perasaan bahagia setelah melihat pemandangan seorang anak yang menghormati guru mereka atau orang yang lebih tua dengan cara memberi salam dan mencium tangan.
“Saya sangat terharu karena tata krama dan sopan santun tetap terjaga di MTsN 1 Bulukumba ini” terangnya
Ernawati kemudian menjelaskan hukum mencium tangan orang ‘Alim, guru dan para kerabat yang lebih tua adalah sunnah dan dianjurkan sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat pada baginda Nabi Muhammad SAW.
“Dan disunahkan mencium tangan orang yang masih hidup karena kebaikannya dan sejenisnya yang tergolong kebaikan-kebaikan yang bersifat ‘diniyyah' (agama), kealimannya, kemuliaannya sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat pada baginda Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam dalam hadits riwayat Abu Daud dan lainnya dengan sanad hadits yang shahih” terangnya menjelaskan. (Erna/arf)