Pasca Sosialisasi Anti Bullying, Erwin Muchtar Harap Peserta Didik Saling Memahami

Sesi foto bersama setelah kegiatan Sosialisasi Anti Bullying di MTs. PP Babul Khaer Kalumeme Bulukumba

Kalumeme (Humas Bulukumba)Bullying masih menjadi momok bagi anak. Dilansir dari databoks.katadata.co.id, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima pengaduan masyarakat terkait kasus perlindungan khusus anak tahun 2021 sebanyak 2.982 kasus. Dari jumlah tersebut, paling banyak atau 1.138 kasus anak yang dilaporkan sebagai korban kekerasan fisik dan atau psikis. Kasus kekerasan fisik dan psikis tersebut meliputi penganiayaan mencapai 574 kasus, kekerasan psikis 515 kasus, pembunuhan 35 kasus, dan anak korban tawuran 14 kasus. Para pelaku yang melakukan kekerasan fisik dan/atau psikis terhadap korban, umumnya adalah orang yang dikenal oleh korban seperti teman, tetangga, guru, bahkan orang tua.

Tak ingin menutup mata dari kenyataan ini, kepala MTs. PP Babul Khaer menginisiasi pelaksanaan Sosialisasi Anti Bullying di lingkup kerjanya, khususnya untuk peserta didik kelas VII dan VIII. Kegiatan ini pun dilaksanakan pada hari Selasa (21/06/22), di Masjid Taqwa Kompleks Ponpes Babul Khaer Kalumeme Bulukumba. Yang bertindak selaku narasumber adalah utusan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Kabupaten Bulukumba

Bullying masih sering ditemukan di tengah lingkungan pergaulan, khususnya lingkungan anak sekolahan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, penting bagi peserta didik yang berada di lingkungan MTs. PP Babul Khaer dibekali pengetahuan tentang istilah Bullying ini.

Tiga hari pasca pelaksanaan sosialisasi itu, Erwin Muchtar, S.Pd.I, salah seorang tenaga pendidik berpesan kepada peserta didiknya agar semuanya bisa saling memahami. “Kita tidak boleh saling membully. Untuk menghindari itu, kita harus belajar saling memahami. Kalau tidak mau dicubit, jangan cubit temannya,” ungkapnya. (MY)


Daerah LAINNYA