Watampone, (Humas Bone)- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Kementerian Agama Republik Indonesia, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Bone dan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Junaidiyah Biru, menggelar Halaqah Nasional Fiqhi Peradaban.
Halaqah hadirkan Dr. KH. Aniq Nawawi, MA (PBNU), Dr. KH. Afifuddin Haritsah, M.Ag (RMI NU Sulsel) dan Dr. KH. Lukman Arake, MA (PCNU Bone), dengan mengusung tema "Fiqhi Siyasah & Tatanan Dunia Baru".
Pimpinan Ponpes Al-Junaidiyah Biru yang juga sebagai Koordinator Halaqah, Dr. KM. Muslihin Sultan, M.Ag mengatakan, jika kegiatan ini dilaksanakan terbatas hanya di 3 titik pesantren di Sulsel, salah satunya adalah Kab. Bone yang dipusatkan di Ponpes Al-Junaidiyah Biru.
"Kita berterima kasih atas kehadiran Pak Kyai Aniq dari PBNU, juga dengan ucapan yang sama karena telah memilih Pondok kami dari 250 titik Halaqah se Indonesia dan 3 titik pelaksanaan di Sulsel", ucapnya dalam pembukaan di Gedung Serbaguna Pondok Pesantren Al-Junaidiyah Biru, Minggu, (30/10/22).
Hal senada disampaikan Dr. Rahmatunnair, M.Ag, Ketua PCNU Kab. Bone. "Dipilihnya Ponpes Al-Junaidiyah Biru menegaskan jika Ponpes kita ini berhaluan Aswajah Annahdliyah dan peradaban baru Sulsel akan kita hadirkan di tanah Bone", ujarnya.
Dr. Abul Khair Khuzaifah, M. Sy, Ketua JQH NU Kab. Bone, memandu jalannya Halaqah Nasional. Diskusi yang dikemas dalam Halaqah, berjalan interaktif yang sesekali diisi dengan tawa yang menjadi ciri khas NU dalam komunikasi dakwah.
Halaqah berlangsung hingga sore hari. Kyai Aniq menitip harapan agar kajian keislaman khususnya fiqhi siyasah terus dilanjutkan oleh ulama dan kyai di Kab. Bone.
"Kehadiran saya untuk memantik agar kita semua terus melanjutkan halaqah ini. Kemajuan peradaban akan terus kita dorong di seluruh Indonesia. Saya yakin, Bone akan menjadi gaung peradaban Islam baru di masa yang akan datang", pungkasnya. (Ayyub/Ahdi)