Pekan Demokrasi ala Pemilu di MAN 2 Kota Parepare

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) - Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare dalam bentuk kegiatan berorganisasi oleh para siswa disajikan oleh pihak madrasah sebagai salah satu upaya pembentukan karakter personal.

Berbagai jenis wadah organisasi siswa yang ada di MAN 2 Kota Parepare anatara lain Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Pramuka, Palang Merah Indonesia (PMI), Siswa Pecinta Alam (Sispala), PIK Remaja, dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) masa kepengurusannya  berakhir pada masa bakti 2017-2018 untuk selanjutnya mengganti struktur personal pengurus harian.

Sebelumnya, para pengurus tiap organisasi tersebut melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) pada hari Ahad (16/9/2018), sebagai laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti 2017-2018 dan selanjutnya dinyatakan demisioner.

Kelanjutan dari acara Mubes tersebut adalah pemilihan formatur lewat “PEKAN DEMOKRASI” yakni setiap warga MAN 2 Kota Parepare, meliputi seluruh siswa, guru, dan staf memberikan hak suaranya untuk memilih calon pengurus organisasi masa bakti 2018-2019, yang dilaksanakan selama 2 hari (16-17 September 2018).

Pekan Demokrasi ini berlangsung layaknya Pemilihan Umum (Pemilu), yakni dengan cara mencoblos tanda gambar sesuai nomor urut kandidat.

Sebelumnya, para kandidat tersebut memaparkan visi dan misinya di depan para siswa dan dewan guru.

Setelah kegiatan pencoblosan selesai, dilanjutkan dengan penghitungan surat suara yang disaksikan oleh para siswa dan guru.

Ketua OSIS demisioner Andi Zam Syahrul di sela-sela pelaksanaan pemungutuan suara menyampaikan bahwa semoga pengurus OSIS dan organisasi lainnya yang terpilih nanti, dapat mengemban amanah organisasi dan melaksanakan berbagai jenis program dalam rangka pengembangan MAN 2 Kota Parepare di masa depan. “Olehnya itu, saya selaku kakak senior tetap siap untuk membantu dalam menjalankan roda organisasi,” pintanya.

Wakamad Bidang Kesiswaaan Dra. Marlinah menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan Pekan Demokrasi oleh para siswa merupakan salah satu bentuk pembelajaran praktik ketatanegaraan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang telah diterima di kelas dari guru mata pelajaran.

Kegiatan tersebut didesain sedemikian rupa layaknya pelaksanaan Pemilu. Melalui Pekan Demokrasi tersebut, para siswa  dapat mengetahui mekanisme dan proses Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Dengan demikian, siswa yang masih calon pemilih pemula pada Pemilu di Indonesia atau bahkan telah terdaftar sebagai pemilih pemula pada Pemilu 2019 dapat lebih mudah memahami proses demokrasi di negeri ini,” katanya. (fdf/nb)

 

 


Daerah LAINNYA