Pelaksanaan P5RA MTsN 1 Luwu Hasilkan Produk Kerajinan dari Sampah

P5RA MTsN 1 Luwu

Belopa (Humas Luwu) -- Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menjadi salah satu tema Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2023-2024 yang sudah mulai diterapkan. Begitupun di MTs Negeri 1 Luwu telah menerapkan Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar untuk jenjang kelas VII.

Tujuan diterapkannya P5 yaitu agar bisa mendampingi siswa-siswi dalam menjalankan Kurikulum Merdeka dengan harapan output yang dihasilkan lebih baik daripada kurikulum sebelumnya.

Lantas apa itu P5 dan bagaimana contoh topik penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?. Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi

Lulusan. P5 dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Pelaksanaan P5 ini dirancang secara terpisah dari intrakurikuler dan  dilakukan secara fleksibel, dari segi tujuan, muatan, kegiatan, serta waktu pelaksanaan.

Implementasi P5 yang dilaksanakan di MTs Negeri 1 Luwu dari bulan Juli hingga September 2023 mengambil tema "Gaya Hidup Berkelanjutan (Kreatif Mengolah Sampah Madrasah)". Relevansi antara tema dengan topik projek adalah : Dengan memanfaatkan limbah yang berasal dari lingkungan Madrasah (limbah plastik) dapat menghasilkan karya inovatif yang bernilai ekonomis. 

Program ini dilaksanakan dengan berkolaborasi antara mata pelajaran IPA yang dihubungkan dengan proses pembuatan produk, IPS berhubungan dengan peningkatan nilai ekonomis pada produk yang dihasilkan, agama berhubungan dengan keimanan (cinta lingkungan dan ramah lingkungan), dan Seni Budaya berhubungan  dengan keindahan dan kreatifitas produk.

Hidup sehat bisa dimulai dari lingkungan sekitar yang sehat. Untuk mengurangi limbah sampah bisa kita lakukan pengolahan sampah dengan 3R yaitu: reduce (mengurangi), Reuse (memakai kembali) dan recycle (mendaur ulang). Produk sampah yang minim, tentu berdampak positif pada lingkungan. Sehingga, lingkungan menjadi sehat secara alami, dan tentu jadi salah satu cara hidup sehat yang baik.

Jenis sampah  yang paling banyak dihasilkan di MTs Negeri 1 Luwu adalah sampah kertas dan sampah plastik. Sehingga pelaksanaan Projek dengan tema "Gaya Hidup Berkelanjutan - Kreatif dalam Mengolah Sampah Madrasah" diharapkan mampu mengasah kreatifitas siswa dalam mengolah sampah yang ada di lingkungan Madrasah sebagai implementasi P5RA dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka. Setelah mengikuti projek ini siswa-sisiwi diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan, mengurangi jumlah limbah plastik dan kertas, mempelajari proses pembuatan produk inovatif dari limbah plastik dan kertas, serta  mampu menghasilkan karya inovatif yang bermanfaat dan bernilai ekonomi yang berasal dari limbah plastik yang ada di sekitarnya.

"Kami sangat senang dapat melaksanakan projek pengolahan sampah ini, karena menambah pengetahuan kami tentang bagaimana cara mengolah sampah, dan berkomitmen untuk mengurangi penggunaan sampah plastik, salah satunya dengan membawa botol minum sendiri dari rumah". Ucap Anugerah salah satu siswa kelas VII dalam pesan dan kesan yang disampaikan di hari terakhir pelaksanaan projek.

Berbagai jenis hasil kerajinan dari sampah mampu dihasilkan oleh siswa kelas VII yang berjumlah 8 kelas. Diantaranya keranjang gelas, gantungan jilbab, keranjang sampah, hiasan dinding dari pipet bekas, bingkai, tempat pensil, dan lain-lain. Adapun Portofolio hasil projek dikumpulkan oleh TIM IKM MTs Negeri 1 Luwu sebagai bentuk Laporan Pelaksanaan P5RA di MTs Negeri 1 Luwu.

"Insya Allah ke depan kita agendakan Pameran Hasil Karya dari Pelaksanaan Projek ini," Ucap Anwar, S.Pd.I, M.Pd,I., selaku pendamping Pelaksanaan IKM di MTs Negeri 1 Luwu. "Semoga pada kegiatan tersebut kita bisa mengundang tim KKM dan pihak-pihak yang berwenang dalam pelaksanaan IKM ini.", lanjutnya. (Humas/wip/Lil)


Daerah LAINNYA