Baraka (Inmas MAN Enrekang) Mengelilingi dunia tanpa beranjak dari keberadaan? Kuncinya adalah membaca dengan membaca, jiwa dan imajinasi kita akan terbawa untuk berpetualang mengelilingi dunia, kita bisa tahu tentang seluk beluk dunia hanya dengan membaca. Berbicara tentang membaca tentu tak bisa dipisahkan dengan kata menulis, dengan kata lain bacaan akan dihasilkan jika ada seorang penulis.
Seorang penulis memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan tidak seharusnya dianggap remeh. Imam al-Ghazali, salah satu ulama termahsyur mengatakan, “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Namun, fakta atau masalah serius yang kita temui di Negara Indonesia tercinta ini salah satunya adalah kurangnya tingkat literasi. Membaca dan menulis seakan menjadi pekerjaan yang membosankan dan tidak penting. Kita tertinggal, kita terpuruk, kita sedang kritis. Berdasarkan survei dari UNESCO, tingkat literasi di Indonesia hanyalah sekitar 0,001%. Artinya, dari 1000 orang hanya 1 orang yang memiliki minat baca yang tinggi.
Sebagai seorang pelajar dan seorang generasi penerus bangsa, tentu permasalahan literasi ini tak dapat luput dari fokus kita, termasuk bagi MAN Enrekang. Hal itulah yang melatarbelakangi Kegiatan Karya Ilmiah MAN Enrekang. Ahad, 20 Oktober 2019 (09.00-14.00 WITA), OSIM MAN Enrekang melancarkan salah satu program kerjanya, tepatnya program kerja bidang PPO (Pendidikan dan Pengembangan Organisasi), yaitu kegiatan pelatihan karya ilmiah dengan tema “Upgrade Potensimu Melalui Proses Literasi Ilmiah” berlangsung di aula MAN Enrekang.
Kegiatan ini dilaksanakan bukan hanya karena kegiatan ini merupakan program kerja OSIM, tetapi sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi (kemampuan membaca dan menulis) para siswa, karena faktanya sangat sedikit orang yang tertarik pada dunia membaca dan menulis.
Kegiatan ini diisi oleh dua pemateri yang merupakan dua orang pendidik dari MAN Enrekang, yaitu Farid Ahmadi, S. Ag. M. Pd. I. dan yang kedua adalah Imran, S. Pd., M. Pd. Rencana awal sebenarnya pemateri pertama adalah Mursalin Muhmar, S. Pd. tetapi karena berhalangan hadir disebabkan ada kegiatan yang lain, maka diganti oleh Farid Ahmadi, S. Ag., M. Pd.I. Sebelumnya, para peserta harus membayar uang konsumsi sebanyak Rp. 5000.
Materi pertama yang dibawakan oleh Farid Ahmadi, S. Ag. M. Pd. I. merupakan materi yang terkait dengan pengertian dan dasar-dasar penelitian ilmiah. Beliau mengungkapkan, “sebenarnya dengan menulis orang-orang bisa mendapatkan hal-hal yang tak biasa. Selain mendapatkan ilmu, menulis juga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan”. Di akhir pemaparan, Farid Ahmadi, menampilkan beberapa contoh penulis pada layar yang dapat menjadi motivasi, seperti Andrea Hirata, Habiburrahman L Shirazy, dan Asma Nadia yang telah sukses mendapat pundi-pundi perekonomian karena bergelut di bidang menulis.
Pada materi kedua yang dibawakan oleh Imran, S. Pd. M. Pd., pembahasannya lebih meluas lagi dan menyangkut karya ilmiah yaitu tentang sistematika penulisan karya ilmiah. Beliau memaparkan segala hal yang berkaitan dengan penulisan karya ilmiah. Dan juga di akhir kegiatan, beliau membagikan dua macam bacaan dan meminta para peserta untuk dapat merumuskan masalah apa yang terdapat pada bacaan. Jadi, tak hanya dilatih membaca dan menulis, tapi peserta juga diajak untuk berpikir.
Setelah pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan literasi mereka, baik dalam bentuk menulis maupun membaca karena tanpa kedua hal tersebut, apa yang dapat kita ketahui. (ica, ozn,bob)