Maros (Humas Maros)-Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Maros menggelar dialog 'Penggerak Bangsa Memimpin Nusantara’. Acara yang berlangsung di aula Gedung NU Maros ini, merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) PMII ke-63 tahun.
Sebagai pemateri: Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros Muhammad, Ketua IKA PMII Maros Alimuddin, Mabincab PMII Maros Abrar Rahman, dan Fardiansyah kader PMII Maros.
“Terima kasih bertemu bersilaturahmi dengan sahabat semua. Saya alumni 1993. Kita harus bisa mengisi ruang yang sudah disiapkan. Saya melihat potensi kader sudah baik, tinggal dimanaj dengan baik”.
“Perjalanan bangsa harus dikawal, PMII menjadi representasi, mengawal dengan baik kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Kakankemenag Muhammad, Senin (17/4/2023) sore.
“Saya pesan tiga hal. Pertama, NKRI harga mati. Para tokoh perintis kemerdekaan telah bahu membahu keluar dari penjajahan. Karena berdasarkan keberagaman suku dan bangsa, maka Indonesia tidak menjadi negara agama, tapi negara kesatuan. Maka, kader PMII tidak boleh berpaham ekstrim”.
“Kedua, komitmen terhadap PMII dengan menolak sistem khilafah. Secara nasional dan regional sistem ini harus ditolak. Karena dari catatan sejarah bangsa, kita memang tidak pernah bertolak belakang dengan pemerintah”.
“Ketiga, menghadapi tahun politik, maka kita harus melawan hoaks. Sekarang, dengan adanya media sosial, hoaks semakin masif. Propaganda, adu domba biasa dimulai dengan fitnah dan hoaks. Kita generasi muda jangan terlalu cepat saling fitnah,” pesannya.
Di akhir materi, Kakankemenag Muhammad berpesan kepada kader PMII Kabupaten Maros untuk senantiasa menjadi pembelajar dan memiliki basis pengetahuan yang kuat dan baik. (Ulya)