Pengolah EMIS Belajar Jadi Pewarta di Makassar

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar (Inmas Sinjai) - 40 peserta dari pengelolah EMIS Pondok Pesantren dan Diniyah Takmiliyah (P.D Pontren) Kab/Kota  se Sulsel, dibekali teknik membuat suatu berita pada kegiatan Workshop Jurnalis yang digelar Bidang P. D Pontren Kanwil Kemenag Sulsel di Ibis Hotel Makassar, Rabu (30/5/18).

Pada kegiatan yang digelar  Bidang P. D. Pontren untuk pertama kalinya bagi pengelolah EMIS sesuai harapan yang disampaikan Kabid P.D Pontren, H Faturrahman disela-sela  dalam rangka  memberikan wawasan tentang dunia jurnalistik bagi pengelolah EMIS yang nantinya dapat menjadi kontributor berita yang mampu memberikan informasi tentang lembaga Keagamaan Pendidikan Islam.

Terkait cara pembuatan suatu berita  itulah sehingga Bidang P. D Pontren mendatangkan narasumber  handal dibidang jurnalis diantaranya Ilham Pimpinan Redaksi (Pimred) Alagraph  dan AS Kambie Manager Produksi Harian Tribun Timur  yang memberikan materi tentang  tekhnik pembuatan suatu berita yang berpedoman pada 11 pasal yang berkaitan dengan kode etik jurnalistik.

Dikatakan Pimpred salah satu koran harian yang ada di Makassar ini, untuk menjadi seorang jurnalis atau pembuat berita  tentunya tidak sekedar asal menulis namun ada kaidah yang mengatur  sehingga berita yang dibuat memiliki nilai yang dapat dibeli publik.

Sememtara itu, AS Kambie yang juga wartawan senior ini mengatakan,  menulis berita di media online seperti website, bukanlah praktek yang mudah dilakukan semua orang, tetapi bukan berarti sulit untuk dipelajari. Praktek merupakan kunci utama bagi seseorang untuk melatih dirinya agar mampu mengartikulasikan realitas ke dalam bentuk tulisan. Demikian juga penguasaan teknik menulis bukan sebuah jaminan seseorang dapat dikatakan pandai dan lihai. Semuanya membutuhkan banyak latihan dan kontinyu. Begitu juga dengan kegiatan jurnalistik membutuhkan keterampilan, keuletan dan ketepatan dalam penyajiannya, dengan kata lain menulis berita untuk media online seperti website saat ini adalah suatu tuntutan, jelasnya.

Kegiatan diakhiri dengan  praktek pembuatan berita  yang terkait dengan kegiatan yang sedang terjadi  sebagai bentuk pemantapan, penguasaan  dan pemahaman  ilmu yang telah diberikan narasumber. Peserta cukup antusias  terlihat dari keaktifan peserta yang masuk pada domain  yang diberikan narasumber disertai tulisan berita para pengelolah EMIS. (fat/arf)


Daerah LAINNYA