Parepare, (Humas Parepare) – Penyuluh Agama yang dikenal sebagai garda terdepan dalam menjalankan tugas-tugas Kementerian Agama semakin diakui keberadaannya oleh berbagai elemen masyarakat. Hal tersebut terlihat dari sejumlah Penyuluh Agama yang terlibat dalam kepengurusan berbagai organisasi baik keagamaan, organisasi masyarakat maupun organisasi wanita. Sebagian lagi turut andil dalam forum yang bekerja sama dengan instansi pemerintah daerah.
Salah satunya adalah keterlibatan Penyuluh Agama dalam forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) sebagai mitra Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Parepare.
Forum PUSPA merupakan wadah untuk menyamakan persepsi dan bekerja sama untuk mengatasi permasalahan perempuan dan anak, di antaranya trafficking, kekerasan, prostitusi, pernikahan di bawah umur, putus sekolah, eksploitasi, kematian ibu dan anak.
Dalam kepengurusan Forum PUSPA terdapat unsur lembaga masyarakat, lembaga profesi, dan media yang bersinergi melakukan kerja ikhlas dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Salah satunya adalah keterlibatan para Penyuluh Agama perwakilan setiap Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan se Kota Parepare.
Untuk KUA Kec. Bacukiki diwakili oleh Hj. Hajrah dan Hj. Sudawati, untuk KUA Kec. Bacukiki Barat diwakili oleh Arni Madjid, KUA Kec. Soreang diwakili oleh Husnul Fahriah, dan KUA Kec. Ujung diwakili oleh Iriani Ambar yang sekaligus sebagai salah satu Satgas PUSPA Kota Parepare. Selain Iriani Ambar, Penyuluh Agama lainnya yang juga terpilih sebagai Satgas PUSPA adalah Abdul Haris.
Tugas Satgas PUSPA inilah yang secara aktif terjun langsung ke lapangan dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat khususnya masalah perempuan dan anak. Sebagian besar masyarakat mungkin tidak menyadari bahwa ternyata di sekitar kita terdapat banyak perempuan dan anak sedang dalam kondisi yang sangat rentan dengan kekerasan dan kejahatan seksual.
Di bulan Ramadan ini, Satgas PUSPA Kota Parepare terjun langsung ke lapangan dengan sasaran anak jalanan (anjal), anak pasar (ansar) dan prostitusi online. Sebelum terjun ke lapangan, para Satgas PUSPA melakukan rapat penyatuan visi sehingga mereka dapat menjalankan tugas secara terorganisir agar mendapatkan hasil sesuai harapan bersama.
Sebuah kerja ikhlas sekaligus mulia meski tidak memiliki anggaran khusus namun telah mampu mengubah kehidupan sebagian perempuan dan anak yang hidup di bawah garis kemiskinan yang terjebak dalam kehidupan yang kurang layak menjadi perempuan dan anak yang tangguh di tengah banyaknya cobaan hidup dengan mengembangkan potensi diri.(Nini/Wn)