Maroanging, (Humas Bone) – Ditengah kuatnya arus globalisasi dengan sejumlah sarana-sarana pendukungnya termasuk merebaknya budaya-budaya asing yang akan menggerus budaya asli bangsa Indonesia, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bone sebagai salah satu lembaga pendidikan berupaya untuk membentengi peserta didiknya agar tetap memiliki kepribadian melalai budaya leluhur.
Salah satunya yang diperlihatkan oleh Armin Wahzan, Pendidik MIN 1 yang sehari-harinya bertugas sebagai pengampuh bidang studi seni budaya terus mengembangkan dan mengasah kemampuan peserta didiknya untuk menguasai dan terampil dalam menyanyikan lagu-lagu tradisional termasuk terampil mampu mengiringi lagu tradisonal dengan alat musik tertentu.
“Sekarang ini anak-anak kemanyakan lebih cenderung untuk menyanyikan lagu yang bukan berasal dari Indonesia, sementara mereka enggan untuk menyanyikan lagu yang berasal dari daerah sendiri,” ungkap Armin, Senin (19/2/2024) siang. Ia menjelaskan keenggangan kebanyakan orang untuk menyanyikan lagu daerah adalah kebanyakan mengikuti lagu yang lagi viral atau ngetrend saat itu.
Armin menambahkan bahwa sejatinya, lagu-lagu tradisinal memiliki makna yang mendalam dan mengandung pesan-pesan yang bijak didalamnya. Armin yang saat itu membimbing peserta didik kelas VI b dalam mata pelajaran SBDP mengarahkan peserta didik menyanyikan dan memainkan musik untuk lagu khas daerah Makassar yaitu Anging Mammiri. Selain lagu khas Makassar ia juga membimbing peserta didiknya menyanyikan lagu dari daerah Jawa, Sumatera dan sejumlah daerah lainnya. (AhYan/Ahdi)