Maroanging, (Humas Bone) – Lompat katak atau lompat kodok terkadang di jadikan bahan untuk menghukum seseorang yang mngakibatkan pelakunya menggerutu dalam hati kepada orang yang menyuruhnya. Namun tidak demikian dengan lompat katak yang dilakukan oleh peserta didik MIN 1 Bone ini. Puluhan peserta didik melakukan lompat katak sambil menyerukan bersorak gembira di Lapangan MIN 1, Senin (19/2/2024) pagi.

Puluhan peserta didik ini tengah mempraktekkan lompat katak sebagai bagian dari praktik pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang diikutinya. Bahkan puluhan peserta didik ini mempraktekkan lompat kodok yang dikemas dalam bentuk lomba  secara berantai antar regu yang berasal dari pelajar kelas IV MIN 1 Bone.

Dalam pelaksnaannya, peserta didik dibagi dalam dua regu yang beranggotakan beberapa orang peserta didik. Peserta didik kemudian berbaris memanjang kebelakang. Peserta didik yang berdiri paling depan adalah yang pertama kali melakukan lompat katak dengan melompati tongkat-tongkat dan berbalik,lagi hingga pada kembali pada barisan nomor 2. Orang nomor dua kembali berjuang melompati tongkat yang ada didepannya dengan gaya katak. Begitu seterusnya hingga peserta didik paling belakang. Regu yang menyelesaikan lomba paling cepat dinyatakan sebagai pemenangnya.

“Olahraga lompat katak ini di maksudkan agar melatih otot-otot paha para peserta didik secara khusus dan oto kaki pada umumnya dan termasuk dalam atletik,” ungkap Irvandi, Pendidik MIN 1 Bone yang membimbing peserta didik ini dalam praktek lompat katak. Selain itu Irvandi juga menjelaskan bahwa dilaksanakan secara tim adalah untuk emaltih jiwa kekompakan, kerjasama dan tanggung jawab peserta didik dalam melaksanakan tugas secara berkemlompok. (AhYan/Ahdi)