Watampone, (Humas Bone) – Pembelajaran aktif lebih menekankan pada penilaian afektif dan psikomotorik, bukan hanya peserta didik yang harus lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Namun, pendidik juga dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan pembelajaran.

Seperti halnya yang dilakukan peserta didik MIN 8 Bone, menerapkan praktek wudhu yang dipandu langsung oleh guru kelas, Fatmawati dan Yuliana. Tujuannya untuk memantau dan mengoreksi cara berwudhu peserta didik sesuai dengan syariat Islam.

 “Dengan adanya praktek wudhu, diharapkan peserta didik lebih sempurna dalam menjalankan ibadah salat. Sebelum menyempurnakan shalat, hal terpenting adalah menyempurnakan wudhu terlebih dahulu,” tutur Yuliana, guru Fikih MIN 8 Bone.

Lebih lanjut Fatmawati selaku guru kelas 1.A.3 menyatakan “Praktek wudhu sangat penting diajarkan sedini mungkin, karena wudhu merupakan salah satu syarat sah shalat. Tidak ada shalat atau tidak diterima shalatnya apabila tidak berwudhu.”

Dengan dipraktekkannya cara berwudhu, siswa akan lebih memahami cara berwudhu yang benar daripada hanya sekedar materi saja, “ungkap Yuliana, Sabtu (17/08/2022). Kolaborasi guru kelas 1A.3 dan guru bidang studi Fikih terkait praktek wudhu dapat meningkatkan antusias peserta didik dalam menerapkan tata cara berwudhu yang benar. (A. Anto/Ahdi)