Peserta Didik MIN Pinrang Ciptakan Pupuk Organik dari Tiga Bahan Melalui Proyek P5RA

Peserta Didik MIN Pinrang Ciptakan Pupuk Organik dari Tiga Bahan Melalui Proyek P5RA

Ujung, (Humas Pinrang) – Peserta Didik MIN Pinrang berhasil menciptakan pupuk organik melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatn lil ‘Alamin (P5RA). Proyek ini menjadi upaya untuk menunjukkan kepada peserta didik tentang pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan menerapkan konsep hidup berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana tema P5RA yang diangkat. Rabu, (23/10/2024)

Praktek P5RA membuat pupuk organik ini melibatkan seluruh peserta didik yang ada di fase C yaitu kelas 5 dan 6. Peserta didik dibimbing untuk membuat pupuk organik dengan metode fermentasi dari tiga bahan sederhana, yaitu daun bawang dan/atau cangkang telur, vitsin dan air. Ketiga bahan tersebut dicampurkan ke dalam botol kedap udara dan didiamkan selama beberapa hari.

Salah satu guru fasilitator P5RA pada fase C, Fachriah dalam arahannya menjelaskan bahwa proyek tersebut menunjukkan bahwa kulit bawang dan cangkang telur yang biasanya terbuang ternyata sangat bermanfaat bagi tanaman.

“Proyek ini menunjukkan kepada kita khususnya para peserta didik bahwa kulit bawang dan cangkang telur yang biasanya dibuang begitu saja, ternyata mengandung zat yang memiliki manfaat luar biasa, yakni dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman”, jelasnya.

Lebih lanjut, Fachriah menjelaskan bahwa pada proyek pembuatan pupuk organik ini mengajarkan peserta didik tentang manfaat dan pentingnya penggunaan pupuk organik sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

“Proyek pembuatan pupuk organik dari 3 bahan dasar ini mengajarkan peserta didik kita tentang manfaat dan pentingnya penggunaan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus mengurangi ketergantungan pada penggunaan pupuk kimia”, terangnya.

Kepala MIN Pinrang, Abd. Rauf sangat bangga dan memberikan apresiasi tinggi terhadap proyek pembuatan pupuk organik melalui kegiatan P5RA karena mampu menanamkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.

“Saya sangat bangga melihat inisiatif dan semangat dari guru-guru dan peserta didik dalam memanfaatkan 3 bahan sederhana untuk sesuatu yang bermanfaat. Di mana, proyek ini tidak hanya mengasah kreativitas dan keterampilan peserta didik, tetapi juga mampu menanamkan kepedulian terhadap lingkungan. Hal tersebut merupakan contoh nyata penerapan konsep rahmatan lil ‘alamin, dan penerapan konsep berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari”, pungkasnya. (Nurfahmi)


Daerah LAINNYA