Parepare, Inmas Parepare – Kecanggihan Teknologi Informasi (TI) di tengah pandemi covid-19 menjadi solusi dari berbagai kegiatan di antaranya pertemuan-pertemuan yang melibatkan banyak orang, misalnya rapat, seminar, begitupun silaturahmi dalam bentuk halal bi halal.
Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kementerian Agama Kota Parepare menggelar Web Seminar yang dirangkaikan dengan Halal bihalal dengan mengangkat tema “Fenomena Mikroorganisme Covid-19 pada Fase New Normal†, Selasa (2/6/2020).
Kagiatan tersebut diikuti oleh partisipan yang bukan saja dari kota Parepare, namun sebagian berasal dari kab/kota Palopo, Enrekang, Makassar, Luwu, Bantaeng, dan Pinrang. Partisipan yang ikut juga berasal dari berbagai latar belakang profesi dan ormas.
Nampak hadir pula Kepala Kantor Kemenag Parepare, Kasubbag TU, Kasi Bimas Islam, Kelompok Kerja Penyuluh (pokjaluh) kota Parepare dan penghulu.
Kakan Kemenag Kota Parepare, H. Abdul Gaffar, S.Ag.,M.A dalam sambutannya saat mengawali kegiatan ini menyampaikan apresiasinya kepada para penyuluh dalam membantu pemerintah kota Parepare untuk mensosilisasikan berbagai aturan-aturan terkait pelaksanaan ibadah di masjid-masjid selama pandemi covid-19 ini.
“Melalui kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi kepada para penyuluh agama kita dalam membantu pemerintah kota dalam mensosialisasikan ke masjid-msjid terkait fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Surat Edaran Menteri Agama dan Wali kota Parepare serta Maklumat Bersama, serta melakukan pemantauan secara langsung bersama Tim Gugus Covid-19â€, ungkapnya.
Selanjutnya ia meminta kepada para penyuluh agar kembali mensosialisasikan Surat Edaran Menteri Agama No. 15 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam mewujudkan masyarakat produktif dan aman covid-19 di masa pandemi serta Sosialisasi Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Tahun 2020.
Adapun yang bertindak sebagai Narasumber adalah seorang Pakar Phytopatologist DR.H.Abdul Azis Ambar, SP.,MP yang pernah membawakan seminar Internasional sebagai perwakilan Indonesia di SAGA University Japan.
Dalam materinya ia menjelaskan bagaimana agar masyarakat bisa mengenali virus dengan baik agar tidak panik namun tetap perlu waspada dengan covid-19.
“Virus berkembang biak dengan memperbanyak diri atau bereplikasi, namun hal tersebut terjadi jika virus berada pada jaringan hidup (tanaman, hewan dan manusia). Yang perlu diwaspadai adalah ketika virus sudah melekat di makhluk hidup atau badan manusia baik melalui sentuhan ataupun bersin, misalnyaâ€, jelasnya.
Untuk memasuki era new normal ia berharap agar masyarakat mampu beradaptasi dengan adanya virus. “New Normal adalah tatanan hidup baru oleh masyarakat karena kondisi pandemi covid-19, bukan karena turunnya atau hilangnya virus tersebut, justru kita diharapkan untuk hidup damai dengan virus (kata Jokowidodo). Artinya manusia diharapkan mampu beradaptasi dengan adanya virus. Hal tersebut berimplikasi pada kemampuan manusia untuk meningkatkan immunitasnyaâ€,tambahnya.
Kegiatan Halal Bihalal ini merupakan Inisiasi dari Pokjaluh dan atas arahan dan bimbingan dari Kepala Seksi (Kasi) Bimas Islam, H.Taufik Thahir, S.Ag,.M.M. dan Iriani Ambar,S.Ag.,M.Ag sebagai Inspirator kegiatan tersebut.
Ketua Pokjaluh Kemenag Kota Parepare, Zainal Abidin, S.Ag menyatakan rasa syukur dan menghaturkan terima kasih atas partisipasi semua pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya sebagai Ketua Pokjaluh menghaturkan terima kasih banyak kepada semua pihak dan partisipan yang telah mensukseskan kegiatan ini, mari kita bangun silaturrahmi di masa pandemi Covid-19 dan Mohon maaf lahir dan batinâ€, ucapnya.