Praktik dan Teori Moderasi Beragama Kalangan ASN MAN 2 Kota Parepare

ASN MAN 2 Parepare ikuti Sosialisasi Moderai Beragama

Parepare, (Humas Parepare) - Beberapa tahun terakhir sejak didengungkannya 'Moderasi Beragama', kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Parepare yang terdiri atas multietnik dan agama pada praktiknya harus berinteraksi serta berproses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara moderat (adil, berimbang; tidak ekstrem).

Pada kodratnya, kalangan ASN MAN 2 Kota Parepare tersebut adalah manusia dengan keterbatasan pengetahuan dalam memahami esensi kebenaran 'Pengetahuan Tuhan'. Keterbatasan ini mengakibatkan munculnya keragaman tafsir ketika mereka mencoba memahami teks ajaran agama. Oleh karena kebenaran satu tafsir buatan manusia menjadi relatif dan kebenaran hakiki hanya milik-Nya, maka kalangan ASN MAN 2 Kota Parepare sebagai umat beragama adalah meyakini tafsir kebenaran yang dianutnya seraya tetap memberikan ruang tafsir kebenaran yang diyakini oleh orang lain.

Dengan demikian, agar strategi ini lebih kompleks dan implikatif, kalangan ASN MAN 2 Kota Parepare yang tergabung dalam Angkatan Pertama mengikuti kegiatan mandiri bertajuk 'Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama ASN Kementerian Agama Kota Parepare' pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Sosialisasi penguatan yang berlangsung di Baruga Rumah Jabatan Walikota Parepare ini, H. Fitriadi selaku Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Parepare hadir membuka kegiatan. Dalam pada itu, Doktor Manajemen Pendidikan Islam ini berterima kasih kepada segenap Narasumber dan Panitia Pelaksana. Terkhusus kepada seluruh ASN Kemenag Kota Parepare selaku Peserta, ia salut atas kesukarelaan dan antusiasmenya mengikuti kegiatan ini, demi menambah wawasan dan pemahaman moderasi beragama.

Pada sesi sajian materi yang andragogi dan teoretis, Bakhtiar M.A. Saleh mengawali dengan kegiatan membangun perspektif peserta yang dikenal dengan istilah Udar Asumsi. Dengan kesadaran, pikiran, dan hati, manusia memiliki kecenderungan. Ada kecenderungan: mengingat bukti yang benar; berpikir absolutif; superior; inkonsistensi; mengabaikan kompleksitas; serta tidak memerhatikan fakta dan bukti.

Lanjut, materi Konsep dan Kata Kunci Moderasi Beragama dengan menghadirkan H. Muhammad Qasim sebagai narasumber. Ia memaparkan bahwa secara teoretis Moderasi Beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama -yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum- berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

Pada praktiknya, kolaborasi ASN MAN 2 Parepare, yakni Novyranty Takkesau yang beragama Kristen Protestan dengan Salmiah yang beragama Islam memaparkan dalil yang bertalian dengan 9 Kata Kunci Moderasi Beragama. Dari paparan dalil yang merujuk kepada Kitab masing-masing, ternyata secara tekstual berbeda, namun secara konseptual tetap semakna dalam mengimplementasikan Moderasi Beragama.

Terakhir, Subair selaku narasumber yang memaparkan materi Jati Diri dan Kepeloporan ASN Kemenag. Inti materi, ASN Kemenag dengan sikap terbaik disertai keterbukaan pikiran, hati  dan kemauan harus menjadi Pelopor dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. (Adi)


Daerah LAINNYA