Maros (Humas Maros)-Tahun Moderasi 2023 menggaung seantero Nusantara, hingga Suaranya terdengar jelas di Kementerian Agama Kabupaten Maros. Atas itu, KUA Kecamatan Tanralili menyambut dengan mesra, dengan mencanangkan program “OM Senin” yaitu Obrolan Moderasi Beragama di hari Senin pagi pasca apel.

Kepala KUA Kecamatan Tanralili Saharuddin menginisiasi dan mengapresiasi kegiatan ini. Dalam sambutannya via WA disampaikan, bahwa program prioritas Kementerian Agama terutama masalah moderasi harus dilakukan langkah kongkrit dan terukur. “Untuk mendukung program ini apalagi di KUA sebagai ujung tombak Kementerian Agama di masyaraka,” jelas Saharuddin, Senin (27/2/2023).

“Maka perlu ada penajaman pemahaman tentang moderasi dan berbagai isu-isu moderasi serta dinamika kehidupan masyarakat sehari-hari dalam meresponnya”.

Prosesnya, diskusi berdurasi 30-60 menit. Seperti Senin ini, setelah apel pagi diskusi dipandu oleh Hasir Tappa dengan pemateri utama Abdul Kadir Gaffar. Hadir sebagai penanggap adalah seluruh personil KUA baik penghulu, penyuluh dan staf. Semua terlibat dalam OM.

Inti obrolannya, kupas tuntas makna moderasi beragama dan tiga hal pokok landasan praktik yang ideal. Pertama, moderasi beragama internal pemeluk Agama Islam dalam hal ini membahas tentang sikap moderat empat imam mazhab. Kedua, mengupas tuntas Piagam Madinah dan ketiga, mendiskusikan peristiwa penandatanganan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Dunia dan Hidup Damai Bersama oleh Imam Besar Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Al-Tayeb dan Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik yang diprakarsai oleh PBB pada tanggal 4 Februari 2019 di Abu Dhabi. Hal ini juga dapat menjadi rujukan berfikir dan bertindak moderat demi mencegah perbuatan anti moderasi.

Pada pertemuan kali ini masih sebatas penyamaan persepsi tentang moderasi beragama dan akan dilanjutkan pada Senin-senin berikutnya. Diskusi kemudian ditutup oleh Saheri, sekaligus memimpin do’a. (Hasir/Ulya)