Romanga ( Humas Jeneponto) Tepat Selasa (03/01/2023) Kementerian Agama memperingati hari jadinya yang ke – 77 di halaman Kantor Kementerian Agama, yang diihadiri oleh Bupati, DANDIM, KAPOLRES, Ketua Pengailan Agama ,Asisten 1, Staf Ahli, Kabag Kesra , Ketua MUI, Pincab BRI, BNI dan BSI serta para ASN dan Non ASN Kemenag Jeneponto.
Tampak suasana yang berbeda dari upacara peringatan tahun-tahun sebelumnya.peserta sampai pegawai Non ASNnya yang hadir memakai pakaian adat nusantara. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jeneponto memakai baju khas Makassar dengan songkok guru dipadu sarung dengan sarung sutra berwarna coklat sepadam dengan warna , sedangkan Kepala seksi dan beserta Kasubag TU masing-masing mengenakan baju adat khas makassar pula.
Begitupun dengan peserta upacara lainnya, dengan wajah yang semangat dan bahagia mereka memakai pakaian adat terbaik dari masing-masing daerah yang juga mencerminkan kemajemukan dan keberagaman baju adat nusantara . Sekaligus mencerminkan moderasi Sekaligus mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam menjaga dan mengutamakan kerukunan, dan persatuan.
Walau dari subuh hari diguyur hujan disertai angin kencang para peserta tetap semangat melaksanakan upacara dilapangan dalam genangan air hujan Salah satu peserta upacara, arif gunawang dengan menggunakan baju khas papua. Katanya , upacara kali ini unik dan berbeda dari peringatan HAB sebelumnya
Sangat bagus juga mengenakan pakaian adat , selain keren juga bisa melihat pakaian adat nusantara, macam-macam baju adat dari daerah lain dengan corak dan warna yang bagus-bagus. Ucapnya, saat ditemui juga mengingatkan akan kekayaan budaya Indonesia.
Disela-Sela Kesempatan Usai Bupati Jeneponto membacakan pidato Menteri Agama RI, sangat mengapreseasi semangat seluruh ASN Kemenag , walau diguyur hujan tetap laksanakan dan setia pada peringatan HAB ke 77. Sambung H. Ikhsan Iskandar.
Sesuai Surat Edaran Menteri Agama maka Kepala Kantor menginstruksikan seluruh ASN PNS / PPPK dan Non PNS peserta Upacara mengenakan pakaian adat Nusantara sebagai cerminan keberagama suku di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan persatuan. (HF)