Rakor Pakem Di Kemenag Sidrap

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Pangkajene (Inmas Sidrap) -- Rapat Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabuapten Sidenreng Rappang dengan mengambil tempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabuapten Sidenreng Rappang, Kamis (26/04/18).

Acara tersebut dihadiri oleh Asisten II Pemkab Sidrap H. Amir A Wali, Kepala Kemenag Sidrap H. Irman Baharuddin, Kasi Intel Kejari Sidrap Arifuddin Ahmad, dan Ketua FKUB Sidrap H. Akhyaruddin Hakim dan seluruh peserta yang berjumlah 100 orang terdiri dari unsur Tokoh Agama, Ormas Keagamaan, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa/Lurah dan Organisasi Pemuda yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang.

     

Supratman Kasubdit Wawasan Kebangsaan sebagai ketua panitia dalam laporannya mengatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan ini adalah terlaksananya dengan baik kebebasan beragama sesuai UUD 45 pasal 29 ayat 2 bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk melaksanakan agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya.

H. Amir Wali yang mewakili Sekertaris Daerah dalam sambutannya mengajak kepada seluruh peserta rakor agar menjunjung tinggi keberagaman yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang sehingga kehidupan umat beragama dapat terjalin dengan baik karena hal tersebut merupakan modal dalam menjaga kerukunan dan persatuan umat beragama. Lanjut Amir Wali mengatakan bahwa Kabupaten Sidrap merupakan salah satu daerah yang aman dari gesekan-gesekan antar umat beragama.

Adapun Nara Sumber dalam rapat Koordinasi Pakem tersebut adalah Sekertaris Daerah Kab. Sidrap, Kapolres Sidrap, Kepala Kantor Kemenag Sidrap, Kajari Sidrap.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidenreng Rappang, H. Irman saat membawakan materinya mengatakan tugas dan fungsi dari Kemenag Sidrap harus melayani, membina dan membimbing umat beragama. kami berharap kepada penyuluh agama perlu memberikan pemahaman tentang ajaran yang benar, baik Islam maupun Hindu serta agama lain  sehingga tidak terjadi konflik dimasyarakat," ungkap H. Irman.(andina/MF)


Daerah LAINNYA